Video Viral Caci Maki dan Tampar Pelajar Belitung Sepakat Damai, Marwiyah: Itu Bukan Perundungan

Video Viral Caci Maki dan Tampar Pelajar Belitung Sepakat Damai, Marwiyah: Itu Bukan Perundungan

Perdamaian video viral perselisihan pelajar dihasilkan dari mediasi terakhir di Kantor Desa Aik Rayak Rabu (3/8) pagi-Ist-

BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Kasus video viral dua pelajar SMK Badau yang mencaci maki dan tampar siswi SMP Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, akhirnya sepakat untuk damai.

Kasi SMK Cabang Dinas (Cabdin) Pendidikan Wilayah V Bangka Belitung (Babel), Marwiyah memastikan kasus perselisihan yang menimbulkan kekerasan itu, telah selesai dan sepakat damai oleh kedua belah pihak.

Proses mediasi dugaan bullying (perundungan) antar siswi SMP dan SMK yang videonya viral di media sosial tersebut, sebelumnya sempat alot dan menemui jalan buntu.

Dalam video viral itu, terlihat dua siswi SMK mencaci maki dan menampar pelajar SMP berulang kali. Sedangkan siswi lainnya merekam kejadian tersebut.

BACA JUGA:Bharada E Akhirnya Resmi Tersangka, Penyidikan Kematian Brigadir J Terus Berlanjut

Beruntung keluarga korban siswi SMP di Tanjungpandan dan pihak keluarga pelaku siswi SMK Badau akhirnya sepakat melakukan perdamaian.

Perdamaian itu dihasilkan dari mediasi terakhir di Kantor Desa Aik Rayak Rabu (3/8). Kata sepakat damai, setelah pelaku memberikan sejumlah uang.

"Sudah ada kesepakatan damai, dengan ada kita memberikan nominal angka yang tidak perlu saya sebutkan," kata Marwiyah, saat dihubungi Belitong Ekspres, Rabu (3/8).

Menurutnya, itu bukan kasus perundungan tapi perselisihan yang menimbulkan atau berujung kekerasan. Sebab jika perundungan, itu dilakukan berkali-kali dengan tanpa alasan.

BACA JUGA:Bareskrim Blokir 843 Rekening Terkait ACT, Terdapat Aliran Dana Hasil Kejahatan

Dia menegaskan, kalau kejadian video viral antara pelajar SMK dan SMP tersebut ada alasan dan sebab akibat kenapa itu bisa terjadi.

"Itu bukan bully atau perundungan, itu perselisihan yang menyebabkan kekerasan, dan itu sudah diselesaikan di Desa Aik Rayak dan mereka ketemu di Polres Belitung," jelas Marwiyah.

Maka dari itu, Marwiyah berharap setelah perdamaian ini tidak ada lagi postingan-postingan di media sosial yang menyudutkan pihak manapun.

Dia juga menghimbau semua pihak, terutama di media sosial. Sebab, mereka tidak tahu duduk persoalan sebenarnya, sehingga banyak yang melemparkan statement liar dan tidak mengedukasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: