belitongekspres.co.id, GUBERNUR Provinsi Bangka Belitung (Babel), Erzaldi Roesman sudah mendatangi 6 Kabupaten beserta Kota Pangkalpinang dalam upaya penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level IV dan III di daerah itu. Pada dasarnya, kebijakan Pemprov untuk PPKM sejak 26 Juli hingga 2 Agustus 2021 mendatang itu, berjalan baik. Gubernur memperoleh informasi dalam setiap rapat tertutup, daerah telah melaksanakan seluruh kebijakan Pemprov Babel yang tertuang dalam SK Gubernur Babel Nomor 188.44/697/BPBD/2021 tentang Pemberlakuan PPKM pada Wilayah Level III dan Level IV. Hasil ini pula, dilanjutkan gubernur yang akrab disapa Bang ER, akan dibawa dalam rapat evaluasi bersama yang akan dilaksanakan pekan ini. "Hasil evaluasi kita beberapa hari ini ke daerah-daerah, baik di Bangka maupun Belitung, saya lihat penerapannya (PPKM) sudah bagus," katanya. "Dari beberapa yang kita kelilingi akan kita evaluasi beberapa hal. Dari kunjungan ini kita berharap konsolidasi tim dapat terus terkoordinasi lebih baik. Terima kasih juga untuk TNI/Polri yang selalu membantu pemerintah," katanya menambahkan. Lalu bagaimana hasilnya? Tentu menunggu setelah penerapan PPKM ini berjalan beberapa waktu. Untuk penyebaran covid-19 di Babel terutama di bulan Juli 2021 ini benar-benar mengkhawatirkan. Untuk itulah Gubernur berupaya keras menanggulangi penyebaran Covid-19 ini. Bahkan sejak awal salah satu langkah penting yang diambil yakni dengan mendirikan rumah sakit khusus penanganan Covid-19 di RSUD Dr. (HC) Ir. Soekarno di Air Anyir, di Kabupaten Bangka. Rumah sakit yang diresmikan langsung oleh Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo, 18 Maret 2021 lalu, dilengkapi dengan sistem utilitas atau prasarana penunjang yang memadai, dan hingga saat ini tetap menangani kasus terkonfirmasi. Langkah lanjutan dengan melakukan pengetatan di bandara dan pelabuhan sebagai gerbang aktivitas dari dan ke luar daerah. Di saat upaya maksimal dilakukan untuk menihilkan kasus covid, Babel dan hampir di semua wilayah di Indonesia kembali dikejutkan dengan ditemukannya varian B.1.617.2 atau dikenal varian Delta pertama kali pada Maret 2021, yang memiliki kekuatan menular enam kali lebih kuat daripada varian Alpha B.1.1.7 asal Inggris. Kondisi ini pun akhirnya membuat beberapa daerah berangsur mengalami lonjakan kasus positif yang signifikan, dan memaksa pemerintah memberlakukan pembatasan kegiatan dengan istilah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) Darurat, termasuk Babel melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto. Babel ditetapkan sebagai zona merah dan dikeluarkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) No. 25/2021 tentang pemberlakuan PPKM Level 4 untuk 3 daerah, yaitu Bangka Barat, Belitung, dan Belitung Timur. Sementara, 4 daerah lainnya yakni Pangkalpinang, Bangka, Bangka Tengah, dan Bangka Selatan menerapkan PPKM Level 3 melalui Inmendagri No. 26/2021. Rapat Terbatas Forkopimda Mendapatkan informasi Babel ditetapkan PPKM Level 3 dan 4, gubernur lantas bergerak cepat. Dirinya langsung mengumpulkan unsur pimpinan Forkopimda di antaranya Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Babel, Irjen Pol. Anang Syarif Hidayat; Komandan Korem (Danrem) 045 Garuda Jaya, Brigjen. TNI. M. Jangkung Widyanto; serta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Bangka Belitung, I Made Suarnawan. Menghadapi PPKM Level 4 ini gubernur dan forkopimda telah menyiapkan berbagai strategi, yang kemudian diteruskan dengan mengumpulkan seluruh Bupati/Walikota se-Babel, forkopimda daerah, hingga lapisan terbawah tingkat desa, secara virtual di Gedung Tribrata, Mapolda Babel, 14 Juli 2021. Gubernur menjelaskan perlu adanya komunikasi yang baik untuk menerapkan PPKM 3 dan 4 ini. "Yang harus kita lakukan yaitu bagaimana kerja sama, dan kesepahaman antara forkopimda di daerah harus diperkuat, termasuk kabupaten/kota yang berada di Level 3 dan 4. Tujuannya untuk menyatukan kekuatan dalam memulihkan kesehatan masyarakat, serta menjaga kondisi perekonomian. Kuncinya kalau sepaham dan penuh kekompakan, keberhasilan akan lebih mudah diraih," katanya. Libatkan Masyarakat Semua daerah yang masuk PPKM Level 3 dan 4 harus melakukan pembatasan kegiatan masyarakat secara ketat sesuai anjuran World Health Organization (WHO). Kondisi ini memang cukup disayangkan, mengingat pertumbuhan ekonomi di Babel pada tahun 2021 meningkat dari tahun 2020, setelah mulai pulihnya aktivitas ekonomi masyarakat di masa pandemi (peningkatan ekonomi Babel triwulan pertama 2021 sebesar 0.98% dan triwulan ke dua sebesar 1,5 - 2,5% (sumber: Bank Indonesia). Namun, gubernur tidak tinggal diam. Dia berupaya mencari celah agar perekonomian di Babel tidak mati. Dirinya pun memutuskan mengeluarkan kebijakan relaksasi untuk sektor-sektor penting. Ia lantas berinisiatif mengundang para pelaku ekonomi seperti Bambang Patijaya (Ketua PHRI Babel sekaligus anggota DPR RI) untuk mendengarkan masukan dari para pengusaha. Begitu pula ia mengundang perwakilan asosiasi pedagang kaki lima, wedding organizer , event organizer , komunitas band, dan pengusaha cafe. "Saya tidak bisa membayangkan jika pasar, warung, cafe, dan hotel ditutup. Padahal ekonomi kita sedang bagus-bagusnya," katanya. Tidak hanya sektor ekonomi, Gubernur Erzaldi juga mendengarkan masukan dari masyarakat dalam mengambil kebijakan mengenai pendidikan dan keagamaan. Ia memutuskan untuk tidak menutup pesantren dengan syarat penerapan prokes yang ketat. Begitu pula dengan vaksinasi. Keinginan masyarakat untuk memperoleh vaksin Covid-19 menunjukkan tren meningkat. Gubernur pun menegaskan jika pemerintah pusat akan mengirimkan penambahan vaksin pada 2 Agustus mendatang. "Ini sebagai tindak lanjut kita mengakomodir usulan masyarakat. Artinya, selama masyarakat bisa melaksanakan ketentuan yang memang dituntut untuk dilaksanakan berkenaan dengan pelaksanaan prokes, kita berikan kelonggaran," katanya. Gubernur Erzaldi kemudian ingin agar penerapan PPKM Level 3 dan 4 dijalankan dengan baik. Untuk itu, agar kebijakan Pemerintah Pusat ini sampai ke telinga masyarakat luas dan berjalan maksimal, selain memaksimalkan peran berbagai pihak di bawah dalam mensosialisasikan pembatasan kegiatan dan penerapan protokol kesehatan, ia juga terjun langsung di tengah-tengah masyarakat bersama Kapolda Babel, dan Danrem 045/Garuda Jaya. Ketiga persona ini kompak dalam upaya penanggulangan Covid-19 ke berbagai kabupaten/kota secara langsung. Mereka bersama-sama memantau dan menyerahkan bantuan PPKM. Gubernur juga menginisiasi langsung dilaksanakannya rapat tertutup usai melihat kondisi di mana mereka datangi. Hal tersebut menjadi langkah yang tepat dilakukan untuk menunjukkan kesiapan Babel menghadapi PPKM Level 3 dan 4. Dari rapat tertutup itu didapati berbagai masukan penting seperti penambahan Rumah Sakit Darurat, penambahan BOR ( Bed Occupancy Rate ) atau kapasitas tempat tidur khusus penanganan pasien Covid-19, penyerahan bantuan berupa bahan pokok, dana tunai, hingga obat-obatan bagi warga yang menjalani isolasi mandiri. Juga berkenaan dengan pengetatan kunjungan melalui pelabuhan dan bandara. "Kami merasa koordinasi dan kosolidasi beberapa hari ini akan mempermudah kita sebagai petugas untuk mengambil keputusan yang tidak ambigu lagi dan satu komando, sehingga PPKM ini dapat menekan angka terpapar Covid-19," katanya. Kapolda dan Danrem sejak awal sudah menegaskan akan memberikan support penuh Gubernur Babel dalam penanganan Covid-19. Hal ini diapresiasi oleh gubernur. "Di sini TNI/Polri terus mendampingi membantu kami. Pak kapolda, danrem, kajati selalu bersama dengan gubernur mendukung dalam rangka melaksanakan kebijakan PPKM Level 3 dan 4 di Bangka Belitung. Ini harus betul-betul terjaga agar satu komando," kata gubernur. Kasus Masih Tinggi Hingga kemarin (29/7) hasil PPKM tentu belum terlihat. Kondisi penyebaran masih tinggi. Tercatat 19 pasien konfirmasi positif Covid-19 dilaporkan meninggal dunia. Disamping kasus meninggal dunia, Satgas Penanganan Covid-19 Babel mencatat penambahan kasus baru konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 595 orang, dengan kesembuhan pasien bertambah 303 orang. "Untuk yang meninggal konfirmasi tertinggi di Pangkalpinang, ada 7 orang. Lalu Belitung 3 orang, Bangka 5 orang, Bangka Tengah 2 orang, Bangka Barat 1 orang dan Bangka Selatan 1 orang," jelas Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel Mikron Antariksa, kepada Babel Pos tadi malam. Kasus baru konfirmasi positif, lanjut Mikron, terbanyak masih di Pangkalpiang yakni 151 kasus, kemudian Bangka 113 kasus, Bangka Barat 50 kasus, Belitung 76 kasus, Bangka Selatan 81 kasus, Bangka Tengah 53 kasus dan Beltim 71 kasus. "Dengan demikian, kumulatif orang yang terkonfirmasi positif 32.196, kesembuhan pasien 26.025 orang, kasus meninggal 628," ungkapnya. Mikron mengingatkan, bahwa capaian yang baik dalam penanganan Covid-19 tidak lain berkat kerja semua pihak serta kesadaran dan kepedulian dari masyarakat yang terus konsisten, terlibat dan memberi andil dalam pengendalian dan penanggulangan pandemi Covid-19 di Babel. "Setiap pengabaian dan kelalaian dapat berdampak luas pada keselamatan jiwa sesama serta membuat proses dan capaian yang sudah tercipta dengan baik akan kembali tidak kondusif, dan mundur ke belakang," tukasnya. (jua/rel)
Covid Babel Masih Tinggi: Positif 595, Meninggal 19, PPKM Oke, Hasilnya?
Jumat 30-07-2021,01:40 WIB
Kategori :