Hadapi Lonjakan Covid-19, Erzaldi: Kesehatan Tetap Utama

Kamis 15-07-2021,01:09 WIB

belitongekspres.co.id, PANGKALPINANG - Posisi Gubernur Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Erzaldi Rosman menghadapi lonjakan covid-19 ini, benar-benar dilematis. Gubernur harus mengambil kebijakan bagai menarik rambut dalam tepung. Rambut tak putus, tepung tak berserak?

''Bagaimanapun, kesehatan masyarakat itu yang utama. Jadi, kesehatan tetap utama, tapi ekonomi rakyat tak boleh melemah,'' demikian dikemukakan Erzaldi Roesman ketika dihubungi Babel Pos, tadi malam.

Lantas bagaimana? Apakah PPKM Darurat? PPKM Mikro? ''Bukan ke situ. Kita akan perketat pelaksanaan protokol kesehatan (Prokes). Jadi besok, saya dengan Kapolda dan Danrem akan bertemu untuk membahas guna menyikapi perkembangan yang ada di daerah kita ini. Intinya, kita tidak ingin ekonomi masyarakat kita jadi melemah, tapi kesehatan tetap yang utama. Bagaimana menyikapi dan menjalaninya, itu yang akan kita bahas,'' tegas Erzaldi lagi.

Tak hanya soal keberlangsungan usaha, tapi juga menyikapi dalam menghadapi Shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan qurban.

''Shalat Idul Adha lebih dianjurkan di luar ruangan dengan jarak yang aman. Dan tetap mengedapan Prokes. Begitu juga dalam penyembelihan hewan qurban, tidak boleh terlalu rame. Pembagian daging qurban juga diminta panitia antar ke rumah-rumah warga. Jangan membuat kerumunan,'' tegas Erzaldi kemudian.

Masih Mengkhawatirkan Sementara itu. penambahan kasus harian Covid-19 di Babel masih mengkhawatirkan. Hingga kemarin masih di atas 500 kasus, setelah sehari sebelumnya mencapai lonjakan tertinggi 516 kasus, untuk kemarin (14/7), 508 orang terpapar.

Diinformasikan Satgas Penanganan Covid-19 Babel, kenaikan terjadi pada penambahan jumlah kasus meninggal dunia yakni 13 pasien meninggal dunia.

"Per hari ini (kemarin-red), meninggal konfirmasi ada 13 orang, selesai isolasi atau dinyatakan sembuh ada 206 dan konfirmasi positif Covid-19 bertambah 508 orang," jelas Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Babel, Mikron Antariksa, tadi malam.

Tertinggi kasus kematian ada di Kabupaten Bangka, yakni sebanyak 7 orang. Disusul Pangkalpinang 3 orang, Belitung 2 orang dan Bangka Selatan 1 orang.

Untuk mengantisipasi lonjakan ini, Gubernur Erzaldi Rosman sehari sebelumnya menyatakan, telah menyiapkan berbagai skenario pelayanan Rumah Sakit. Diantaranya sesuai dengan Standar Operasi Prosedur (SOP) yang telah disusun, maka Rumah Sakit Pemerintah akan dijadikan sebagai sentra pelayanan pasien Covid-19, sementara Rumah Sakit swasta yang ada akan melayani pasien umum.

"Kita telah menyiapkan skema penanganan sesuai SOP. Jika terjadi lonjakan harus dilakukan apa, begitu juga kalau terjadi penurunan apa yang harus dilakukan sudah dipersiapkan," Ungkap Erzaldi saat mengunjungi Rumah Sakit infeksi dan karantina Covid-19, Komplek RSUD Dr.(H.C) Ir. Soekarno, Air Anyir.

Oleh sebab itu pada kunjungannya ke Rumah Sakit Covid-19 itu, Gubernur ingin memastikan ketersediaan ruangan, sarana-prasarana, obat-obatan, oksigen dan kelengkapan rumah sakit lainnya masih tercukupi, serta pelayanan berjalan lancar.

Terlebih Rumah Sakit Covid-19 di Komplek RSUD Dr.(H.C) Ir. Soekarno ini adalah satu-satunya Rumah Sakit Covid-19 yang terpisah dari pelayanan umum.

Untuk memastikan pelayanan kepada pasien berjalan lancar, Gubernur memberikan briefing dengan para staf maupun manajemen di Rumah Sakit tersebut.

"Saya memberikan arahan kepada manajemen rumah sakit agar seluruh kelengkapan, fasilitas dan sarana prasarana termasuk juga ketersediaan obat-obatan agar diperhatikan betul. Dan juga memastikan upah bagi tenaga kesehatan di RS Covid-19 telah dibayarkan. Agar pelayanan kepada pasien senantiasa meningkat," jelasnya.

Gubernur juga menginstrusikan kepada Rumah Sakit dan Dinas Kesehatan Babel, agar bisa melayani penjemputan pasien Covid-19 dari rumah ke Rumah Sakit.

Hal ini terungkap setelah Orang nomor satu di Babel itu mendengar beberapa keluhan dari masyarakat bahwa ada salah satu Puskesmas yang tidak melayani antar jemput pasien ke Rumah Sakit, meskipun pasien sudah dalam kondisi lemah dan terbaring.

"Mengurus pasien covid-19 ini memang diperlukan jiwa, kesadaran dan hati yang tulus dan ikhlas. Untuk itu saya mengapresiasi tenaga kesehatan yang telah bekerja siang malam," ungkap Gubernur.

Pada kesempatan itu Gubernur juga menyampaikan duka yang mendalam atas meninggalnya dua tenaga kesehatan dari Puskesmas Kelapa dan salah satu dokter di Belitung.

"Selain rasa duka cita yang mendalam, tentunya teriring doa agar Almarhum dan Almarhumah diterima di tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan," ucap Gubernur.

Dengan kejadian ini, Gubernur berharap agar masyarakat semakin siaga, dengan terus menjaga protokol kesehatan. Langkah promotif dan sosialiasi tentang bagaimana hidup sehat dan kedisiplinan untuk mematuhi protokol kesehatan dapat berjalan diseluruh lapisan masyarakat. Gubernur yakin jika itu dilaksanakan oleh semua masyarakat, dapat menekan penyebaran covid-19.

Menutup pertemuan, Gubernur juga menyempatkan melihat pasien Covid-19 dari ruang kontrol keperawatan RSUD Dr.(H.C) Ir. Soekarno.

Gubernur dalam kunjungan itu ditemani Kepala Dinas Kesehatan Babel, Andri Nurtito; Direktur RSUD Dr.(H.C) Ir. Soekarno, Armayani; Sekretaris Satgas Covid-19 sekaligus Kalakhar BPBPD Babel, Mikron Antariksa; dan sejumlah staf dan manajemen Rumah Sakit. (jua/red/rel)

Tags :
Kategori :

Terkait