BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Kejuaraan Sepak Bola Liga Santri PSSI 2022 Piala Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Tingkat Kabupaten Belitung, mulai dipertandingkan. Pertandingan yang diselenggarakan Kodim 0414/Belitung berlangsung di Stadion Pangkallalang Tanjungpandan.
Pembukaan pertandingan Liga Santri PSSI dilakukan Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman di Stadion Merdeka Jombang, Jawa Timur, Senin (20/6). Kemudian langsung dilaksanakan serentak seluruh Indonesia, termasuk Kodim 0414 Belitung.
Seperti yang diketahui, Liga Santri PSSI 2022 Piala Kasad merupakan turnamen pencarian bakat pemain sepak bola di ranah Pondok Pesantren. Dengan harapan santri juga bisa menghiasi dunia persepakbolaan di Indonesia.
BACA JUGA:Toni Tersangka Pencurian di BUP Tanjung Batu, Beraksi dari Tahun 2021
Dandim 0414 Belitung Letkol Inf Hairil Achmad mengatakan, pertandingan sepak bola di Belitung dalam rangka Liga Santri PSSI Tahun 2022 yang dilaksanakan serentak seluruh Indonesia. "Masing-masing kodim melaksanakan pertandingan, karena merupakan program bapak Kasad," kata Letkol Inf Hairil Achmad kepada Belitong Ekspres.
Menurut Dandim Belitung, mereka akan membentuk tim berdasarkan hasil Liga Santri di Belitung. Selanjutnya, tim yang meraih juara akan dikirim ke tingkat Provinsi Bangka Belitung (Babel) untuk mewakili Kodim 0414 Belitung.
"Ajang ini akan berjenjang hingga tingkat nasional. Sebab itu merupakan program Kasad untuk mencari bibit pemain-pemain nasional dalam perkumpulan Liga Santri Nasional. "Kami akan melaksanakan pertandingan di Pangkalpinang bersama dengan tim Kodim lain, dan tim yang menang lagi akan dikirim ke tingkat nasional," jelasnya.
BACA JUGA:Mendag Temukan Benang Merah Minyak Goreng, Target 1-2 Bulan Rp 14.000
Lebih lanjut Hairil Achmad menerangkan, Liga Santri masuk kelompok usia 11 tahun hingga 18 tahun. Untuk di Belitung ada 4 pesantren yang memenuhi syarat. Karena salah satu persyaratan jumlah satu pondok pesantren itu minimal 25 orang.
"Sebenarnya ada 4 pesantren, jadi kita ambil yang memiliki kemampuan dari tim lain, tapi kita tetap mengadakan Liga sesuai perintah bapak Kasad. Ketentuan Liga Santri ini untuk komposisi timnya bisa diambil 50 persen dari tim yang menang dan 50 persen dari tim yang lain," tandasnya.
Sementara itu Pengasuh Pondok Pesantren Darul Arofah Belitung Slamet Fajri berharap, anak-anak santri bisa berpartisipasi dan menghasilkan yang terbaik untuk mereka. Pasalnya, ini merupakan wadah atau ajang untuk menunjukan santri itu bisa olahraga dan ngaji.
"Dalam segi aktivitas kita memang ada olahraga, tapi kalau untuk pertandingan tingkat kabupaten jarang kita ikuti, karena santri kita prestasi kurang menonjol. Maka dengan momen turnamen ini kita tunjukan santri itu bisa," ujar Slamet. (*)