BELITONGEKSPRES.CO.ID - Lonjakan harga cabai rawit terjadi secara nasional. Di sejumlah daerah harga cabai rawit meroket, seperti di Kabupaten Belitung, yang sempat tembus Rp 200 ribu per Kg.
Tak hanya cabai, harga bawang merah di Pasar Tanjungpandan juga melonjak. Sebelum berkisar Rp 30 ribu per Kg, pekan ini harga bawang merah sudah mencapai Rp 70 per Kg.
BACA JUGA:Lagi, Ada Penemuan Mayat di Belitung, Kakek 70 Tahun, Ini Dugaan Penyebab Kematian
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengakui lonjakan harga cabai dan bawang merah terjadi secara nasional hampir di seluruh daerah. Namun, Kemendag meyakini harga bahan pangan cabai dan bawang merah, segera pulih.
Meroketnya harga komoditas bumbu dapur tersebut karena cuaca. Akibatnya itu mendorong kenaikan harga cabai dan bawang merah pada musim panen kali ini.
BACA JUGA:Harga Cabe Belitung Makin Pedas, Sempat Rp 200.000 Per Kg
Meski demikian, Kemendag menegaskan, belum ada rencana untuk membuka keran impor. Mereka optimistis pada dua sampai tiga bulan ke depan harga dua komoditas tersebut melandai.
Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan menanggapi melonjaknya harga cabai dan bawang merah saat ini.
BACA JUGA:Askab PSSI Belitung Rumuskan Program Kerja Pembinaan Sepak Bola dan Futsal, Bersiap Hadapi Porprov
Kata dia, memang ada potensi harga cabai turun lebih cepat jika pasar diguyur produk impor, misalnya dari negara Vietnam.
"Namun, petani lokal kita saja sekarang lagi terganggu panennya (karena cuaca, Red), jadi harus jual tinggi. Jadi, kita tidak akan ganggu dengan produk dari negara lain," ujarnya seperti dilansir dari JawaPos.com, Minggu (25/6).
BACA JUGA:SMAN 1 Manggar Perangi Narkoba dengan Jurus 'Batagor Kuah'
Lebih lanjut, Oke memprediksi harga cabai dan bawang merah akan turun mulai Juli seiring membaiknya cuaca dan produksi yang terus berjalan.
"Sebentar lagi ritmenya pulih, nanti sekitar JuliAgustus itu (harga cabai dan bawang, Red) turun," sebutnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) sempat menyampaikan statemen yang memicu kontra dari para pedagang.