BELITONGEKSPRES.CO.ID, MANGGAR - Kehadiran mahasiswa Universitas Bangka Belitung (UBB) untuk menerapkan ilmu perkuliahan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) sangat membantu masyarakat Kabupaten Belitung Timur (Beltim).
Wakil Bupati (Wabup) Beltim Khairil Anwar berharap, mahasiswa UBB mampu menjadi agen perubahan dan agen pembangunan yang membawa kesejahteraan masyarakat.
"Peran mahasiswa ditengah masyarakat sangat dibutuhkan karena mereka memiliki peran yang amat penting yaitu sebagai agen perubahan dan agen pembangunan," ujar Wabup Khairil saat menerima kehadiran mahasiswa UBB yang akan melaksanakan KKN, Selasa (26/7).
Adapun jumlah siswa yang mengikuti KKN berjumlah 40 orang dan langsung diterjunkan ke Desa Lintang dan Desa Aik Madu Kecamatan Simpang Renggiang.
BACA JUGA: Jumlah Koperasi di Beltim Terus Bertambah, Tercatat 133 Koperasi Beroperasi
BACA JUGA:Kawasan Hutan Belitung Rusak Karena TI Ilegal, Jangan Sampai Masyarakat Hilang Kepercayaan
Menurut Wabup Khairil, program KKN mahasiswa sangat penting sebagai salah satu kegiatan yang dapat berguna untuk masyarakat desa.
Khairil juga berharap para mahasiswa bisa mengimplementasikan penerapan ilmu yang didapatkan selama di bangku kuliah kepada masyarakat.
"Saya berharap kegiatan KKN dapat mendukung kesuksesan pembangunan desa dan juga pembangunan daerah Kabupaten Beltim serta dapat memberikan dampak positif yang dirasakan masyarakat Kabupaten Beltim," kata Wabup Khairil.
BACA JUGA:Kerinduan Pecinta Sepak Bola Babel akan Terobati, Liga 3 Babel 2022 Bergulir
BACA JUGA:Rusdianto Bersyukur Akses Jalan ke Makam Raje Badau akan Diaspal
Sementara itu, Wakil Rektor UBB Dr Dwi Haryadi menyampaikan ucapan terima kasih atas diterimanya mahasiswa KKN UBB selama tiga bulan di Kabupaten Beltim.
Selain itu, ia menekankan agar para mahasiswa untuk dapat segera beradaptasi dengan lingkungan dan masyarakat sekitar. Termasuk menghormati adat istiadat atau budaya setempat serta mentaati norma hukum yang berlaku.
"Saya minta agar mahasiswa UBB bisa beradaptasi dan mentaati adat di lokasi. Menerapkan ilmu yang didapatkan selama di kampus serta bisa berkontribusi juga berkolaborasi dengan pihak desa atau stakeholder untuk kemajuan desa,” ujar Dwi.