BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - 100 hari kerja Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin diwarnai aksi mahasiswa Bangka.
Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bangka, sampaikan aspirasi di Lobby Kantor Guberbur Babek, Senin (29/8) kemarin.
Sayangnya, Dirjen Minerba Kementerian ESDM RI itu sedang tidak berada di tempat untuk menerima "hadiah kemerdekaan" dari mahasiswa.
Ridwan Djamaluddin ddiketahui saat itu berada di luar daerah dalam agenda persiapan tuan rumah Belitung untuk pelaksanaan G20 di Belitung.
BACA JUGA:Pemerintah Siapkan Bansos Rp 24,17 Triliun untuk Kenaikan Harga BBM
Kekecewaan mahasiswa bertambah ketika keinginan mahasiswa ingin menyampaikan aspirasi di halaman teras lobby kantor Gubernur ditolak aparat keamanan.
Dorong-dorongan antara mahasiswa dan aparat pun tak terelakan. Situasi mereda saat adzan Ashar berkumandang.
Diketahui, aksi ini buntut hasil kinerja RD sapaan Ridwan Djamaluddin selama menjabat sejak dilantik pada 12 Mei 2022 lalu.
Puncak buruknya hasil kinerja RD menurut mahasiswa, ketika Babel menduduki peringkat ketiga dengan inflasi tertinggi se-Indonesia yang mencapai angka 7,77 persen.
BACA JUGA:Angka Pernikahan Dini Tinggi, Ketua DPRD Beltim Minta Pemda Sosialisasi Kembali
BACA JUGA:Lestarikan Tradisi Masyarakat Belitong, Beliadi Adakan Lomba Bebanjor
"Ini bukan prestasi yang membanggakan kawan-kawan," teriak mahasiswa. Dalam aksi ini juga, mahasiwa PMII Bangka memberi gelar baru kepada RD "Si Paling Tambang".
"Kinerja kalau disimpulkan 100 hari sebatas tambang, di Babel ini kan banyak yang berpotensial seperti lada, sawit, dan karet perlu diperhatikan," kata Ketua PMII Bangka, Charles Swarda.
Untuk kebijakan pertambangan sendiri, lanjut Charles, sampai saat ini hanya sebatas wacana, belum ada (realisasi).
"Seperti tambang rakyat mau dilakukan oleh Pj Gub tapi sampai sekarang belum ada realisasinya, yang mana diwacana beliau di Bangka Tengah," jelasnya.