BELITONGEKSPRES.CO.ID, KELAPA KAMPIT - Mengulang sukses sebelum pandemi Covid-19, lomba perahu dayung tradisional Sungai Buding, Kecamatan Kelapa Kampit, kembali digelar.
Lomba perahu dayung tradisonal Sungai Buding ini digelar berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Belitung Timur (Beltim).
Event lomba dayung perahu tradisional yang diinisiasi oleh Desa Buding digelar selama tiga hari, mulai tanggal 2 sampai 4 September 2022.
Perhelatan lomba kali sejak 2015 lalu ini memiliki keunikan tersendiri. Lomba dayung perahu tradisional Sungai Buding mengunakan kaki. Para peserta turun berpasangan.
BACA JUGA:Komisi I DPRD Babel Kunker ke Kantor Camat Tanjungpandan, Pastikan Kesiapan Pemilu 2024
Kemudian satu diantara mereka harus mengayuh dayung mengunakan kaki dan mengatur laju kemudi perahu. Sementara pasangannya menghadap berlawanan mengayuh dayung dengan tangan.
Untuk menjaga keselematan, tim Basarnas Belitung dan BPBD Beltim menurunkan dua unit perahu karet, mengawal jalannya pertandingan.
Luapan kegembiraan para peserta tampak saat menyentuh garis finish. Lelah pemenang yang menguras energi jarak tempuh hampir 1 kilometer terbayar.
"Kami beharap dengan adanya kegiatan lomba ini agar semua pihak bersinergi menjaga sungai Buding," kata Kepala Desa Buding Mardini.
BACA JUGA:Jual Bio Solar ke Supir Truk, Warga Tanjungpandan Ditangkap Satreskrim Polres Belitung
Selain itu, lomba dayung perahu tradisional Sunga Buding juga sebagai ajang kenalkan tempat wisata mangrove dan Pulau Keran.
"Ini juga untuk menjaga budaya, bahwa dulunya transportasi yamg digunakan di Pulau Belitung adalah perahu, dan aksesnya ya sungai Buding ini," tukasnya.
Sementara itu Wakil Bupati (Wabup) Beltim Khairil Anwar mengapresiasi kembali diselenggarakannya kegiatan lomba perahu dayung tradisional itu.
"Lomba perahu dayung ini menjadi salah satu kegiatan yang ditunggu, karena memberikan hiburan dan kemeriahan bagi masyarakat," ujar Khairil Anwar.