Sementara, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Pangkalpinang, Bartholomeus Suharto mengatakan pada tahun ini pihaknya hanya membangun 13 rumah baru bagi masyarakat.
Pembangunan rumah itu tersebar di tiga Kecamatan di Kota Pangkalpinang, yakni Kecamatan Girimaya, Kecamatan Rangkui dan Kecamatan Pangkalbalam.
BACA JUGA:Ribuan Penambang Beltim yang Menuntut WPR Kecewa, Bupati Tidak Dapat Ditemui, Ini Alasannya
"Karena ada refocusing anggaran kita terbatas akibat pandemi sejak 2020 kemarin. Meski tidak banyak yang mendapat bantuan tapi itu masih ada," urainya.
Rumah tersebut dibangun sesuai dengan tipe rumah 36. Penentuan penerima rumah layak huni ini sendiri berdasarkan hasil Musrenbang tingkat kelurahan dan kecamatan dan usulan beberapa anggota DPRD.
Di mana dana untuk pembangunan 13 rumah baru itu bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Pangkalpinang, APBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) Kementerian PUPR, dana alokasi khusus (DAK) dan CSR.
“Kebetulan ini merupakan masukan dari musrenbang dan beberapa usulan dari anggota dewan. Bahkan usulan ini sudah dari tiga sampai dua tahun yang lalu namun baru bisa direalisasikan sekarang,” terangnya.
BACA JUGA:Pers Indonesia Berduka, Ketua Dewan Pers Meninggal Dunia, Selamat Jalan Prof AA
Zulkifli sendiri tidak menyangka akan mendapatkan program pembangunan rumah baru. Di mana ia mengajukan pembangunan rumah kepada perangkat kelurahan saat musrenbang tiga tahun lalu. Hingga pada tahun 2022 ini baru dapat terealisasi.
Dia sangat bersyukur dengan renovasi rumah yang dilakukan ini. “Dibandingkan yang lama saya sangat puas. Saya mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada pak wali kota dan pemerintah Kota atas bantuan rumah ini,” ucapnya.