BELITONGEKSPRES.CO.ID, MEMBALONG - Lembaga Prestasi dan Rekor Indonesia Dunia (Leprid) kukuhkan tiga destinasi wisata di Kabupaten Belitung sebagai peraih rekor yang berbasiskan originalitas, hingga kearifan lokal, Senin (19/9).
Ketiga destinasi wisata Belitung peraih rekor tersebut yaitu, Rimba Alam Bahagia Desa Kacang Butor Kecamatan Badau, untuk kategori kawasan terpadu pariwisata alam sehat dan kuliner vegetarian pertama di Indonesia.
Kedua, Arkillaa Mangrove Lounge Desa Bantan Membalong dan Lim Dickson, untuk kategori Floating Lounge Bakau dan Laut yang pertama dan satu satunya di Indonesia dan pemrakarsa pertamanya.
BACA JUGA:Tanggapi Desakan Penambang Beltim, Pemprov Babel Tetap Usulkan WPR, Perlu Rekomendasi Bupati
Ketiga, Rumah Makan Belitong Timpo Duluk, Tanjungpandan Belitung, untuk kategori rumah makan tradisional khas Belitong yang pertama di Indonesia. Penghargaan itu diserahkan langsung oleh pendiri dan ketua Umum Leprid Paulus Pangka.
Wakil Bupati Belitung, Isyak Meirobie mengatakan, ketiga rekor ini mengukuhkan Belitung sebagai destinasi wisata yang terus berinovasi. Yakni dengan berbasiskan originalitas, keaslian, keasrian, keindahan, keramahan, keamanan, kenyamanan hingga berbasiskan kearifan lokalnya.
"Ketiga destinasi wisata ini telah menjadi contoh bagaimana membangun wisata yang ramah lingkungan berbasiskan kekayaan lokal, dengan mengedepankan kekuatan Belitung sebagai bagian dari UNESCO Global Geopark," kata Isyak Meirobie.
BACA JUGA:Belitung Timur Darurat Nikah di Bawah Tangan
Menurut Isyak, ketiga rekor ini juga membuktikan bahwa transformasi tambang ke wisata dan ekonomi kreatif berjalan sangat aktif dan inovatif di Belitung. Terkhusus untuk Arkiilaa Mangrove Lounge yang diprakarsai oleh Lim Dickson.
Sosok Lim Dickson yang selalu low profile dan tidak diragukan lagi kemampuan berbisnisnya. Pasalnya, dia mau turun gunung membantu Belitung dalam membangun wisata alam dengan ide gagasan segar dan langka.
"Arkiilaa yang merupakan terobosan luar biasa. Pak Lim Dickson mampu menghadirkan wisata bakau dan menjadi icon untuk menjaga kelestarian bakau di Belitong sekaligus menjadi pertemuan antara wisata bakau dengan wisata laut," bebernya.
BACA JUGA:UMKM Belitung Kembali Bergairah, Berkat Event Nasional Tour of Kemala Belitong 2022
Isyak melanjutkan, Arkiilaa Mangrove Lounge untuk pertama kalinya dalam sejarah. Destinasi wisata yang dibangun dalam waktu yang relatif sangat singkat hanya 3 bulan saja, dihadiri pula oleh Head of delegates Argentina untuk DMM-G20 pada 10 September 2022 lalu.
"Dengan pengukuhan rekor-rekor tersebut, Pulau Belitung kini semakin siap naik kelas, Belitong next level, Let's Go Belitong," tandas Isyak Meirobie.