BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Pangkalpinang, Radmida Dawan hadir sebagai narasumber dialog 'The Power Of Emak-Emak, Aok Apa Aok'.
Dialog demokrasi warga (Bujang Begagil edisi 38) dengan tema 'The Power Of Emak-Emak, Aok Apa Aok', digelar Badan Kesbangpol Kota Pangkalpinang dalam menyukseskan tahapan Pemilu, Pilpres dan Pilkada mendatang.
Selain Sekda Radmida Dawan, hadir narasumber Ketua Kaukus Perempuan Politik Indonesia Bangka Belitung (Babel), Zubaidah dan Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Riset STIH Pertina, Syafri Hariansah.
Dia menyambut baik kegiatan tersebut. Menurut Radmida dengan diskusi ini memberikan pemahaman kepada ibu-ibu dan perempuan bagaimana pentingnya menggali potensi diri. Dengan begitu perempuan mampu ikut dalam pembangunan.
"Kita harus jadi subjek pembangunan karena perempuan itu juga punya potensi yang sama. Kemampuan manajerial yang sama dengan kaum laki-laki. Jadi kesempatan ini mari kita manfaatkan kita pergunakan sebaik-baiknya," ungkap Sekda Kota Pangkalpinang.
Ditambahkannya, perempuan berkesempatan juga menjadi pemimpin, peran fungsi dan tanggung jawab yang lahir karena konstruksi sosial dibuat oleh manusia. Namun, kodrat dari Allah sebagai ibu rumah tangga menurut dia tidak bisa di ganggu gugat.
"Jadi siapapun perempuan bisa punya kesempatan yang sama. Harus meningkatkan kompetensi supaya kita bisa bersaing dengan kaum laki-laki, seiring jalan bermitra bagaimana kita ikut didalam pembangunan ini," sebut Radmida dalam dialog di Taman Dealova Pangkalpinang, akhir pekan lalu.
Apalagi sesuai kebijakan dan regulasi kuota perempuan di politik harus memenuhi 30 persen. Ini menurut Radmida dapat dimanfaatkan dan harus mengunakan kesempatan ini.
Karena itu, ia berharap partai politik juga memberikan kesempatan yang sama para perempuan dengan laki-laki untuk menjadi calon-calon anggota DPR atau DPRD Kota Pangkalpinang atau di Provinsi Babel.
Sementara, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Riset STIH Pertiba, Syafri Hariansah menyampaikan terimakasih karena ada wadah memberikan saran dan masukan secara akademis dan ilmiah.
Syafri Hariansah dari civitas STIH Pertiba menyatakan, pihaknya kesiapan menjadi mitra strategis maupun mitra untuk mengkritisi Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang dalam membangun kota Pangkalpinang.
"Jadi sekali lagi harus ada pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya ilmiah untuk kemudian mendorong percepatan pembangunan di kota Pangkalpinang. Kami komitmen dan setia menjadi mitra pemerintah kota Pangkalpinang dalam penyelenggaraan Pemerintahan," urainya.
Menurut dia, Pemkot harus menyusun kebijakan pendekatan yang mendorong hak perempuan. Misalnya fasilitas umum atau punlik yang menyediakan khusus untuk perempuan.
"Misalnya ada tempat untuk menyusui di tempat keramaian seperti di Transmart atau di tempat-tempat lainnya. Hari ini kita hanya sebatas formalitas nah disinilah peran akademisi mendorong kebijakan itu agar lebih efektif dan efisien," paparnya. (tob)