BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Penjabat (Pj) Gubernur Provinsi Bangka Belitung (Babel) Ridwan Djamaluddin membuka wacana penutupan Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang yang selama ini dikelola oleh PT Pelindo.
Adanya wacana penutupan Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang disampaikan Pj Gubernur Babel, Ridwan Djamaluddin saat pertemuan dengan pengelola pelabuhan di Babel, Jumat (25/11).
Pertemuan dikemas dalam Forum Group Discusion (FGD) membahas optimalisasi pelayanan dan pelabuhan yang dikelola PT Pelindo (persero) dan PT ASDP Indonesia Ferry (persero).
Wacana penutupan Pelabuhan Pangkalbalam Pangkalpinang yang selama ini dikelola oleh PT Pelindo, tentu membuat kaget peserta FGD yang hadir dalam pertemuan itu.
BACA JUGA:Pencemaran Sungai Akibat Maraknya Penambangan Timah, DLH Belitung: Semoga Tahun 2022 Menurun
BACA JUGA:Samad: Terima Kasih Kemenkeu Mengajar 7 Belitung di SMK Yaperbel 2 Tanjungpandan
Lantas apa alasan adanya wacana penutupan tersebut?. Pelabuhan Pangkalbalam dinilai sulit untuk dikembangkan guna menyesuaikan perkembangan saat ini, khusus pemenuhan kebutuhan khususnya di Pulau Bangka.
"Di diskusi ini kita tegasin langsung ya. Misalnya, misalnya ya bagaimana kalau kita tutup saja Pelabuhan Pangkalbalam?" kata Ridwan Djamaluddin saat melempar pertanyaan ke GM PT Pelindo region II Nofal Hayin.
Menanggapi hal itu, GM PT Pelindo II Nofal Hayin memang tidak menampik jika secara lokasi dan alam, pelabuhan Pangkalbalam memang sulit dikembangkan. Terlebih dibangunnya Jembatan Emas di alur pelayaran tersebut.
Namun ia menegaskan, faktanya bahwa pelabuhan Pangkalbalam satu-satunya pelabuhan saat ini yang memberikan kontribusi besar masuknya barang dan orang ke Pulau Bangka.
BACA JUGA:Belitung Geopark Trail Run Digelar Minggu Ini, Dukung Sport Tourism dan Promosi Geosite
BACA JUGA:Penanganan Kasus Tipikor Pimpinan DPRD Dipertanyakan, Begini Tanggapan Kejati Babel
Jika mau ditutup, namun sebut Nofal, paling tidak menunggu selesainya pengembangan pelabuhan di kawasan Belinyu, Kabupaten Bangka yang diharapkan menjadi pelabuhan ekspor impor.
"Boleh kami tawarkan pelabuhan Pangkalbalam ini bisa dipertahankan sampai lima tahun ke depan," sebut Nofal.
Saat ini, kata Nofal, pihak ingin lebih mengefektifkan pelabuhan sebagai salah satu gerbang masuk Pulau Bangka, dengan meminta izin operasi dermaga di kawasan Ketapang.