Pemilu 2024 Pesta Demokrasi Terbesar Dalam Sejarah, Ini Pesan Presiden Jokowi

Minggu 18-12-2022,00:42 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.CO.ID, JAKARTA - Pemilu dan Pilkada tahun 2024 akan menjadi pesta demokrasi terbesar dalam sejarah pemilu di Indonesia, bahkan mungkin terbesar di dunia.

Pasalnya, penyelenggaraan Pemilu dan Pilkada 2024 mendatang menjadi pesta demokrasi terbesar karena dilaksanakan serentak pada tahun yang sama.

Demikian dikatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat membuka Konsolidasi Nasional Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI, di Hotel Bidakara, Jakarta, Sabtu (17/12).

Oleh karena itu, menurut Presiden Jokowi Pemilu dan Pilkada pada tahun 2024 nanti akan menjadi pekerjaan yang sangat besar dan terberat bagi bangsa Indonesia.

BACA JUGA:Jelang Pemilu 2024, 500 Kader PDI Perjuangan Belitung Diberikan Pendidikan Politik

“Kita juga harus ingat hati-hati mengenai ini, yang melibatkan jumlah pemilih yang sangat besar, dengan rentang wilayah pemilihan yang luas, dan kondisi geografis kita yang sangat beragam,” kata Presiden Jokowi seperti dilansir dari JawaPos.com.

Namun, Presiden meyakini bahwa itu bisa dilaksanakan dengan baik berdasarkan pengalaman yang dimiliki dalam penyelenggaraan pemilu-pemilu sebelumnya.

Sebab, Indonesia kata kepala negara memiliki bekal lebih dari cukup untuk mempersiapkan pemilu ke depan yang jauh lebih berkualitas. 

Presiden Jokowi juga menekankan, kualitas pemilihan umum merupakan fondasi politik yang penting di dalam bernegara dan berpemerintahan.

Untuk itu, pengawasan pemilu, peran Bawaslu menempati posisi yang sangat sentral. Untuk menjaga integritas pemilu, pengawasan harus dilakukan di semua tahapan pemilu.

BACA JUGA:Partai Perindo Nomor Urut 16 di Pemilu 2024, Hary Tanoesoedibjo: Itu Semangat Raih Double Digit

"Seluruh prosesnya harus diawasi dengan sangat cermat, ditangani dengan sangat hati-hati, untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas,” sebut kepala negara.

Makanya, ia mengingatkan bahwa dalam proses demokrasi, kepercayaan adalah kunci. Penyelenggaraan pemilu yang terpercaya akan membuahkan sebuah legitimasi yang kuat. 

Lantas, Presiden mengibaratkannya seperti pertandingan sepak bola, semua akan menerima dan mengakui hasil pertandingan jika prosesnya dilakukan secara adil dan berintegritas.

Dicontohkannya, persoalan yang kerap terjadi dalam setiap pemilu yaitu soal daftar pemilih tetap (DPT) yang sering dijadikan bahan untuk menuding terjadinya kecurangan. 

Kategori :