BELITONGEKSPRES.CO.ID, TANJUNGPANDAN - Para nelayan keluhkan aktivitas bongkar muat dan tambat labuh kapal di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Tanjungpandan, pada Selasa (10/1/2023) kemarin.
Pantauan Belitong Ekspres, para nelayan nampak melakukan musyawarah bersama Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Belitung di salah satu warung kopi di kawasan PPN Tanjungpandan.
Dalam musyawarah itu HNSI Belitung dan puluhan nelayan sepakat akan mengirimkan surat ke pihak PPN Tanjungpandan guna melakukan mediasi terkait aspirasi dan keluhan mereka.
Ketua HNSI Belitung H Mochtar Motong (Tare) mengatakan, pelabuhan di area ini diperuntukan untuk bongkar muat ikan. Akan tetapi ada oknum-oknum pengusaha angkutan kapal yang memanfaatkan hal tersebut.
BACA JUGA:Kasus Pengeroyokan Maut di THM Karaoke SL Tanjungpandan, 5 Tersangka Segera Disidangkan
BACA JUGA:Resmi Jabat Kapolres Belitung, Selamat Datang AKBP Didik Subiyakto
"Memang muatnya ikan, tetapi pulangnya bawa barang-barang. Silahkan, tetapi bongkar barang-barang nya jangan disini karena idealnya itu pelabuhan barang," kata Tage kepada Belitong Ekspres.
Hal tersebut kata Tare, menjadi salah satu sumber problem. Kemudian karena hal itu salah, tetapi kenapa seakan-akan di benarkan oleh pihak PPN Tanjungpandan.
"Harusnya mereka tegas, karena ruang di sini sudah penuh dan semangkin hari semangkin banyak kapal. Apalagi tempat pelelangan ikan mau diaktifkan," jelasnya.
Solusinya ada tinggal ketegasan, kejujuran dari pihak PPN Tanjungpandan untuk memperlakukan aturan dan kewenangan secara benar. Kalau tidak ini akan tetap menjadi polemik dan membuat suasana menjadi panas khususnya untuk nelayan di area pelabuhan PPN.
BACA JUGA:Horee.. Calon Jemaah Lansia Bisa Berangkat Haji Tahun 2023, Pembatasan Usia Dihapuskan
BACA JUGA:Kabar Baik, Tahun Ini Penerima Bansos Boleh Ikuti Program Kartu Prakerja, Cek di Sini Cara Daftarnya
"Ini harus dipikirkan secara serius oleh pihak PPN Tanjungpandan dan Pemerintah Daerah, harus ada jalan keluarnya. Karena kapal semangkin banyak sedang tempatnya semangkin sempit," tutupnya.
Perwakilan nelayan setempat H Selamat berharap, agar aktivitas bongkar muat dapat dikelola dengan sebaik mungkin. Dengan begitu, masyarakat pribumi mendapatkan manfaat dengan adanya aktivitas tersebut.
"Saya berharap kondisi di pelabuhan tetap berjalan tertib dan kondusif. Jangan sampai terjadi ada gesekan dengan persoalan yang ada karena semua itu ada jalan keluar dan solusinya," pungkasnya.