Di Babel Tidak Ada Piala Soeratin dan Galanita 2023, Dampak Liga 2 dan Liga 3 Dihentikan

Minggu 15-01-2023,23:58 WIB
Reporter : Ainul Yakin
Editor : Redaksi BE

TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Liga 2 dan Liga 3 yang dihentikan oleh PSSI pekan lalu berdampak terhadap karir pesepakbola muda Indonesia. Termasuk di Provinsi Bangka Belitung.

Muda mudi di Provinsi Babel terpaksa harus menunda dulu impian untuk menjadi pesepakbola profesional. Sebab, tahun 2023 ini tidak ada kompetisi, seperti Piala Soeratin dan Galanita.

Di Babel, sebenarnya telah melahirkan beberapa pemain top yang pernah berlaga di Galatama maupun Ligina hingga liga 1. Mereka adalah Buyung Ismu, La Pril AS dan Supardi Nasir (eks Persib Bandung).

Tidak hanya itu, pesepakbola wanita Belitung Timur juga melahirkan pemain fenomenal yang pernah menimba ilmu di Bayern Munchen. Saat ini dia memperkuat tim PON Babel dan Timnas Indonesia. Dia adalah Ade Mustikiana.

BACA JUGA:Kabar PSSI Resmi Hentikan Liga 2 dan 3 Indonesia, Liga 1 Tanpa Degradasi, Ini Alasannya

BACA JUGA:Nasib Liga 3 Babel di Awal 2023

"Benar tahun ini tidak ada kompetisi baik itu Piala Soeratin dan Galanita ," kata Ketua Asprov PSSI Babel Mintra Jaya (Akhwen) kepada Belitong Ekspres, Minggu (15/1/2023).

Sementara itu, Sekjen Biak Belitong (Suporter Belitong FC) Perdana Nopialto ikut menyayangkan PSSI menghentikan Liga 2 dan tidak dilaksanakannya Liga 3 tahun 2023

"Jelas sangat kecewa. Apalagi tahun ini sepakbola boleh dihadiri oleh penonton. Tetapi, liga 3 ditiadakan," kata pria yang akrab disapa Dana kepada Belitong Ekspres.

Padahal, momen Liga 3 sangat dinantikan oleh masyarakat pecinta sepak bola di Belitung. Mereka ingin melihat secara langsung, Belitong FC maupun Persibel berlaga.

BACA JUGA:Musisi Belitung Aksona Entertainment Rilis Single dan Video Klip 'Kau Mulai Berbeda'

BACA JUGA:Prestasi Kepala SMAN 1 Manggar, Sabarudin Diganjar Penghargaan Kepala Sekolah Inspiratif AKSI 2022

Menurut Dana, ditiadakannya Liga 3 juga mempengaruhi perkembangan sepak bola di Belitung. Sebab, para pemain tidak bisa berkompetisi untuk menunjukkan kemampuannya.

"Kami berharap, kedepan sepakbola Indonesia bisa lebih baik lagi," harap Dana.

Kategori :

Terpopuler