Prediksi Nasib Koalisi PKB dan Gerindra, Jika Muhaimin Tak Jadi Cawapres

Senin 16-01-2023,23:15 WIB
Editor : Redaksi BE

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Sejumlah pengamat belakangan ini memprediksi nasib koalisi PKB dan Gerindra jika tak sampai ke pelaminan.

Nasib Koalisi PKB dan Gerindra juga diprediksi bakal bubar jika Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar tidak bersanding dengan Ketua Umum Prabowo Subianto di Pilres 2024. 

Salah satunya Pengamat politik Ujang Komarudin yang menila  koalisi antara PKB dan Gerindra memang tidak sedang baik-baik saja.

Banyak sinyal dan kode yang menunjukkan hubungan dua parpol itu sedang merenggang. “Saya kira, setelah ini koalisi akan bubar jalan,” kata Ujang Komarudin kepada Jawa Pos, Minggu (15/1/2023).

BACA JUGA:Sandiaga Uno Mendapat Dukungan PPP Jember Maju Pilpres 2024

Hinga saat ini kata Ujang, Gerindra ngotot untuk mencalonkan Ketua Umum Prabowo Subianto sebagai presiden. Namun, tidak ingin menjadikan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya.

Hal itu tentu akan merugikan PKB dan Muhaimin. Padahal, dalam acara Ijtimak Ulama Nusantara beberapa hari lalu, Muhaimin menyatakan ingin didukung untuk menjadi capres atau cawapres.

"Nah, itu menjadi sebuah kode bahwa PKB akan balik badan bilamana Prabowo dan Gerindra tidak mau mengusung Muhaimin sebagai cawapres," katanya.

Lebih lanjut Direktur eksekutif Indonesia Political Review (IPR) itu mengatakan, dalam koalisi, posisi partai harus setara.

BACA JUGA:Tarif Pelayanan Kesehatan JKN Resmi Naik, Begini Tanggapan DPR

Jika Gerindra ingin mengusung Prabowo sebagai capres, tapi tidak mau Muhaimin menjadi cawapres, hal itu jelas tidak adil. Memperlakukan partai lain tidak setara. ’’Artinya, Gerindra inginnya menang sendiri. Jelas, itu tidak bisa diterima,” paparnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum DPP PKB Jazilul Fawaid tidak menampik kemungkinan koalisi PKB dan Gerindra bakal bubar.

Dia mengatakan, koalisi itu seperti pacaran. Jika tidak ada kata sepakat, bisa saja berpisah. Namun, pihaknya tetap berkeyakinan bahwa koalisi dua partai itu bisa dilanjutkan.

Yang jelas, para kiai dalam Ijtimak Ulama Nusantara menginginkan Muhaimin maju sebagai capres atau cawapres.

BACA JUGA:Jalan Mendo Barat Rusak, Muhammad Ali Minta Pemkab Bangka Segera Lakukan Perbaikan

Kategori :