PANGKALPINANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pembangunan kolam retensi Bukit Nyatoh terus dikebut Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Kota Pangkalpinang.
DPUPR Kota Pangkapinang menegaskan pembangunan saat ini masih dalam tahap penggalian dan akan selesai akhir bulan Desember 2022 ini. Namun untuk penyelesaian secara menyeluruh akan diupayakan pada tahun berjalan.
Demikian ditegaskan Kepala Bidang SDA DPUPR Kota Pangkalpinang sekaligus PPK Kegiatan Pembangunan Kolam Retensi Bukit Nyatoh, Ikmanto.
Pihak DPUPR menggunakan dua unit alat berat Excavator, satu unit untuk fokus pendalaman. Satu unit khusus untuk loading ke mobil angkutan pembuangan serta merapikan tumpukan lumpur yang memenuhi daratan disekitar kolam retensi.
"Kami selalu memantau dan memonitor kegiatan dari awal sampai saat ini berjalan dengan baik. Kalaupun terdapat kendala di lapangan tentunya upaya koordinasi akan tetap kami lakukan untuk mencari solusi yang terbaik," ungkap Ikmanto kepada Babel Pos.
Dia juga menyampaikan terima kasih kasih kepada semua pihak khususnya warga masyarakat Kota Pangkalpinang yang telah mendukung segala upaya pembangunan di Kota Pangkalpinang.
Kolam Retensi ini juga guna mengantisipasi besarnya limpahan air akibat tingginya curah hujan. Pemkot Pangkalpinang memiliki Detail Engineering Design (DED) pada Tahun 2013 untuk mengatasi masalah banjir khususnya di kawasan sekitar Bukit Nyatoh.
Rencana dan DED yang disusun berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pangkalpinang Tahun 2012 seiring perjalanan waktu secara bertahap baru dapat dilaksanakan pada Tahun 2022.
"Kita melakukan pembebasan lahan pengadaan tanah pada tahun 2021 dan melakukan review terhadap DED tersebut melalui APBD Tahun 2022 pada semester awal serta dilanjutkan dengan intervensi fisik," jelas Ikmanto.
Pemkot berupaya optimal pada tahun berjalan meski banyak keterbatasan untuk terus mengatasi genangan yang kerap terjadi di beberapa daerah rawan genangan.
Termasuk salah satunya sekitar Jalan Batin Tikal, Ahmad Yani Dalam dan sekitar Bukit Nyatoh atau Linggarjati Hulu Kelurahan Kejaksaan yang kerap mengalami kendala penampungan dan resapan air pada saat terjadi curah hujan dengan intensitas tinggi.
Terlebih apabila pada saat yang bersamaan terjadi pasang maka kemungkinan besar volume air yang tinggi akan menggenangi daerah tersebut. Sehingga menggenangi beberapa daerah rawan genangan termasuk beberapa ruas jalan.
"Untuk menindaklanjuti ini, pembebasan lahan 8.000 m² pembentukan kolam retensi yang telah di rencanakan beberapa tahun lalu. Ini untuk mengantisipasi besarnya debit air yang menggenangi daerah rendah sehingga dapat mengoptimalkan resapan air pada daerah rawan genangan," beber Ikmanto.
DED juga sudah direview oleh DPUPR yang mana proses tersebut tentunya juga sudah melalui jalan yang cukup panjang sejak tahun 2012 dari mulainya dilakukan survei lokasi.
Kemudian, penyusunan dan perubanahn DED, serta melakukan pembebasan lahan. Saat ini secara bertahap sedang dilakukan Pembangunan Kolam Retensi yang salah satu fungsinya untuk resapan air (konservasi air).