TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belitung memfokuskan mencegah dan menangani stunting di 11 desa dan satu kelurahan pada tahun 2023.
Pada tahun 2022, lokasi fokus (lokus) prioritas pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Belitung terdapat di 3 Kecamatan Badau, Selat Nasik, dan Sijuk dengan total 18 Desa.
Adapun lokasi fokus (lokus) prioritas pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Belitung terdapat di 3 Kecamatan Badau, Selat Nasik, dan Sijuk dengan total 11 Desa.
"Tahun 2023, lokus prioritas pencegahan dan penanganan stunting di Kabupaten Belitung terdapat di 4 Kecamatan Tanjungpandan, Badau, Selat Nasik, dan Sijuk dengan total 11 Desa dan 1 Kelurahan," kata Kepala DPPKBPMD Belitung, Salman Alfarisi.
BACA JUGA:Co-Founder Digitalic: SEO yang Baik Harus Berdampak Bagi Performa Bisnis
Menurut Salman, 11 desa dan satu kelurahan tersebut adalah Desa Sungai Padang sebanyak 406 keluarga beresiko stunting, Desa Air Seruk 803 keluarga, Desa Selumar 456 keluarga, Desa Keciput 408 keluarga, Desa Pelepak Puteh 319 keluarga, dan Desa Tanjung Binga 846 keluarga.
Selanjutnya adalah Desa Badau 517 keluarga, Desa Kacang Butor 397 keluarga, Desa Ibul 242 keluarga, Desa Suak Gual 142 keluarga, Desa Petaling 121 keluarga dan Kelurahan Pangkallalang 1.297 keluarga.
"Desa dan kelurahan yang disebutkan tadi menjadi lokus prioritas pencegahan dan penurunan stunting karena angka prevalensi stunting masih di atas 14 persen," kata Salman.
Salman menambahkan, jumlah desa stunting di Kabupaten Belitung mengalami penurunan dari 18 desa menjadi 11 desa.
BACA JUGA:Konsumsi Ganja Sintetis, 4 Pemuda Tanjungpandan Digerebek Satres Narkoba Polres Belitung
Namun lanjut Salman, angka stunting di daerah itu pada tahun 2022 lalu memang mengalami perbedaan (dualisme) karena metode pendataan yang berbeda.
Dikatakan dia, berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) angka stunting di Belitung tahun 2022 sebesar 19,8 persen naik dari tahun sebelumnya 13,6 persen.
Sedangkan data menurut data Elektronik Pencacatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-Ppgbm) angka stunting di Belitung berkisar sekitar tujuh sampai delapan persen.
"Sehingga nanti pimpinan daerah akan mencari jalan berkomunikasi ke Bapak Menteri Kesehatan untuk mengetahui data stunting mana yang mereka pandang karena hasil pengukuran dua-dua ini resmi dari Kemenkes," tandasnya.