Menteri Kesehatan Ajak Daerah Selaraskan Program Cegah Stunting

Rabu 01-02-2023,23:30 WIB
Editor : Doddy Pratama

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin mengajak pemerintah daerah selaraskan program-program dalam mencegah stunting.

Salah satu program encegah stunting fokusnya yaitu memberikan intervensi pada pemenuhan gizi pada ibu hamil dan bayi berusia 6-24 bulan.

Sebab, program kesehatan itu banyak, maka fokus ke dua grup, ibu hamil karena risiko paling tinggi sebelum melahirkan dan grup bayi 6-24 bulan karena disitu dia butuh makanan tambahan di luar ASI.

"Dua kategori tersebut menurutnya memang rawan menimbulkan anak stunting," ujar Budi kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, dilansir jawapos.com, Rabu (1/2/2023).

BACA JUGA:Politisi Golkar Indrianto Minta Pemda Belitung Prioritaskan Tiga Sektor Ini

Kata Menkes, dua kategori itu memiliki kebutuhan yang spesifik. Seperti harus ada protein hewani berupa telur, ikan, susu, daging ayam, hingga daging sapi agar terhindar dari stunting.

“Nah kita sudah duduk dengan pak gubernur, gimana kita mengeksekusi spesifik ke ibu-ibu jangan sampai saat hamil sampai kurang gizi,” tukasnya.

Hal serupa juga mesti ditekankan pada anak-anak yang sudah lahir, terutama usia 6-24 bulan. Anak tersebut mesti diberikan perhatian khusus agar tidak sampa kurang gizi.

“Gimana monitoringnya sehingga kita bisa identifikasi secara dini. Jangan sampai stunting,” ucap Menteri Kesehatan.

BACA JUGA:Konsumsi Ganja Sintetis, 4 Pemuda Tanjungpandan Digerebek Satres Narkoba Polres Belitung

Jika sampai akhirnya pengawasan tersebut luput hingga membuat kasus stunting kadung terjadi, Budi mengatakan bahwa saat anak tersebut sudah masuk usia SMP akan membuat sulit penanganan.

“Saya bilang kayak kunker stadium 4, 5, harusnya diidentifikasi stadium 1 sebelum stunting dicegah. Kalau sudah stunting, kesembuhannya rendah sekali,” tandasnya.

Kategori :