Tekan Inflasi, Bawang Merah Siap Jadi Komoditas Unggulan Beltim

Sabtu 04-02-2023,15:32 WIB
Reporter : Redaksi BE
Editor : Redaksi BE

MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Salah satu upaya Dinas Pertanian Tanaman Pangan (Distangan) Kabupaten Belitung Timur (beltim) untuk menekan inflasi daerah adalah mengembangkan tanaman bawang merah sebagai komoditas unggulan.

Pekan lalu, dua kelompok tani di Desa Jangkang, Kecamatan Dendang yakni KT Setia Marga dan KT Subur Jaya telah melakukan panen perdana tanaman bawang merah.

"Bibitnya dari kita (Dinas) dan kita sebar ke beberapa kelompok tani untuk dikembangkan. Kenapa kita sebar, karena kita ingin mengetahui tingkat keberhasilan dan lahan yang cocok dikembangkan," ujar Kepala Distangan Kabupaten Beltim, Heryanto, Jum'at (2/3/2023).

Menurut Heryanto, sejak tahun lalu telah menganggarkan pengembangan bawang merah melalui Dana Pengendalian Inflasi Daerah.

BACA JUGA:Pemprov Babel Berhasil Kendalikan Inflasi, Masuk 10 Besar Terbaik Nasional

Hal ini dilakukan karena komoditas bawang merah selama ini harus didatangkan dari luar daerah. Akibatnya, ketergantungan pasokan bawang merah menyebabkan komoditas tersebut mengalami tingkat inflasi yang cukup tinggi.

"Alhamdulillah petani yang kita bantu di daerah Desa Jangkang sudah panen dan Alhamdulillah untuk kategori pemula ini (panen) sudah cukup berhasil," kata Heryanto.

Dikatakan Heryanto, satu kilo bibit yang ditanam menghasilkan bawang merah sekitar 6 kilogram. Walau dianggap belum maksimal, hasil panen tersebut cukup berhasil.

"Hasil panen sebagian sudah dijual dan sisanya akan dijadikan bibit lagi oleh petani. Dengan masa tanam yang tidak terlalu lama, bisa menghasilkan pendapatan cukup besar bagi petani. Dipasaran mereka jual dengam harga Rp 35 ribu - Rp 40 ribu per Kg," jelasnya.

BACA JUGA:Rokok Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Kabupaten Beltim, Soal Penyebab Ini Kata Bupati

Heryanto optimis komoditas bawang merah bisa terus dikembangkan oleh petani. "Apalagi bawang merah termasuk komoditas yang mendapat pupuk subsidi sehingga biaya lebih murah tapi hasilnya menjanjikan bagi petani," tutup Heryanto.

Kategori :