MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Belitung Timur (Beltim) menjadi Kabupaten pertama di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang menerapkan penggunaan SIMDA FMIS.
Financial Management Information System (SIMDA FMIS) atau SIMDA Next Generation adalah Sistem pengelolaan keuangan Pemerintahan Berbasis Elektronik.
Hal itu disampaikan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi Kepulauan Babel Faeshol Cahyo Nugroho dalam Bimbingan Teknis (Bimtek) Penggunaan Aplikasi SIMDA FMIS di Ruang Satu Hati Bangun Negeri, Senin (6/2/2023).
“SIMDA FMIS relatif tidak banyak berubah dibanding yang lama. Kalau dulu masih stand alone berbasis PC kalau sekarang kita sudah berbasis web,” kata Faeshol dikutip dari rilis Diskominfo Beltim.
BACA JUGA:6 Kesenian dan Produk Tradisional Belitung Dapat WBTb & HAKI 2022
BACA JUGA:Kabar Miring Lelang Jabatan Pemprov Babel Disusupi 'Calon Jadi', Pj Gubernur Geram
Dia menjelaskan dengan terbitnya Perpres 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik, SIMDA keuangan turut dikembangkan mengingat pentingnya integrasi dan konektivitas antar aplikasi.
Menurut Faeshol, SIMDA FMIS menguntungkan banyak hal, termasuk pengembangan SIMDA Continuous Audit Continuous Montoring (CACM). Itu diharapkan bisa digunakan oleh Inspektorat dan manajemen untuk memantau pelaksanaan anggaran.
“Ini artinya Pak Bupati dan seluruh manajemen puncak dan khususnya Inspektorat bisa bisa langsung tahu tata kelola laporan keuangan dan lain sebagainya. Sehingga bisa dipantau terus dan bisa diambil tindakan atau kebijakan atas kondisi terkini berdasarkan data yang ada di FMIS tadi,” jelas Faeshol.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Beltim Hendriyani mengatakan, bimtek dilaksanakan guna meningkatkan kompetensi Pengelola Keuangan dalam penggunaan aplikasi SIMDA FMIS.
BACA JUGA:Paling Digital, Bank Mandiri Torehkan Kinerja Apik di 2022
BACA JUGA:Tegas! KUB Nelayan Beltim Tetap Tolak Tambang Timah di Bibir Pantai Lalang, Ini Peran CV Aldo
“Pelatihan ini akan dilaksanakan kurang lebih tiga hari. Pengenalan sistem ini untuk membantu kawan-kawan semua (Pengelola Keuangan) sehingga dari proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terekam,” ujar Hendriyani.
Kata dia, digitalisasi menjadi hal yang tidak terpisahkan dari mekanisme kinerja pemerintahaan. Transparansi keuangan adalah salah satu tolak ukur bahwa penyelenggaraan pemerintah dapat terjadi dengan baik.
“Aplikasi keuangan ini akan mendorong proses peningkatan akuntabilitas keuangan kita, pelaksanaan dan pelaporan. Kita berharap agar OPD bisa maksimal,” tukas Hendriyani.