TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Kejaksaan (Kejari) Negeri Belitung musnahkan Lebih dari dari 600 gram narkoba jenis sabu dan sejumlah barang hasil kejahatan selama Agustus 2022 hingga Januari 2023.
Bupati Belitung H Sahani Saleh, serta sejumlah instansi ikut dihadirkan dalam kegiatan pemusnahan narkoba dan hasil kejahatan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap, Rabu (8/3/2023).
Kepala Kejari (Kajari) Belitung Lila Nasution mengatakan, ada sejumlah barang bukti hasil kejahatan dimusnahkan. Seperti kejahatan narkoba, kesehatan dan pertambangan.
Lila mengungkapkan untuk barang bukti narkoba, Kejari Belitung memusnahkan sebanyak 614,9397 gram sabu beserta alat hisap dan timbangan. Selain itu juga memusnahkan 459,2508 gram ganja sintetis.
BACA JUGA:Peristiwa Berdarah di Kafe Tirta Air Merbau, Perut Pria Membalong Luka Serius Ditusuk OTD
“Kita juga ada sejumlah barang bukti lain seperti handphone yang digunakan dalam menjalankan transaksi narkoba,” jelas Kajari Lila Nasution usai pemusnahan barang bukti di Kantor Kejari Belitung.
Lila memaparkan, selain narkoba juga ada barang bukti lain yang dimusnahkan. Yakni dalam kasus undang-undang kesehatan. Ada sebanyak 4936 butir obat jenis tramadol dimusnahkan.
“Kita juga memusnahkan sejumlah barang bukti hasil kejahatan lain, seperti senjata tajam, hingga peralatan pertambangan illegal,” ungkapnya
“Untuk barang bukti narkoba jenis sabu dan obat obat dimusnahkan dengan cara diblender. Sedang untuk yang lain dipotong menggunakannya alat dan dibakar,” sambung Lila.
Sementara itu, Bupati Belitung H Sahani Saleh mengatakan, narkoba merupakan jenis kejahatan yang ekstrem di Kabupaten Belitung. Terbukti dari tahun ke tahun jumlah pemusnahan khususnya narkoba terus meningkat.
BACA JUGA:Kasus HIV/AIDS di Belitung Naik, Hingga 2022 Sudah 332 Orang Terinfeksi
“Saya mengikutinya pemusnahan sejak tahun 2008 hingga 2023. Setiap pemusnahan, barang bukti yang banyak adalah narkoba,” ujar pria yang akrab disapa Sanem ini.
Karena itu, Sanem meminta kepada aparat penegak hukum agar memberantas narkoba lebih dioptimalkan. Karena adanya barang haram tersebut sangat merugikan negara.
“Makanya saya sangat setuju, kalau pelaku narkoba ditembak mati,” tandas Bupati Sanem.