"Saya percaya bahwa dengan manajemen yang baik, lingkungan pasar yang bersih, tersedianya tempat parkir, serta penataan barang dagangan yang baik, mendorong pasar tradisional untuk dapat bersaing secara sehat dengan pasar modern. Utamanya pungli di pasar tradisional, segera tindak dengan aturan hukum yang berlaku,” katanya.
Pernyataannya tersebut sejalan dengan keluhan dari Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pagi Pangkalpinang, Fauzi Riza. Fauzi mengatakan, terdapat beberapa aspek yang meresahkan para pedagang di pasar.
“Saat ini ditemukan banyak pedagang liar, kawasan pasar yang identik dengan kotor, dan adanya indikasi pungli dalam retribusi pelayanan parkir. Kami sudah melapor ke Komisi III, DPRD Babel, mohon tindaklanjutnya, Pak," kata Fauzi.
Menanggapi hal tersebut, Suganda meminta agar keluhan dapat segera diatasi oleh pihak yang berwenang. Ia mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Lantas ia meminta tolong segera membuat laporan kepada wali kota dan tembusan gubernur.
BACA JUGA:Bansos PIP: Peluang Mendapatkan Bantuan Pendidikan Hingga Rp450.000 Tanpa KKS dan Kartu KIP
"Saya harap penanggulangan oleh pemangku kebijakan dapat dilakukan dengan cepat, serta dilakukan pengawasan pasca penertiban secara berkala guna memastikan keluhan telah teratasi sampai ke akar-akarnya. Jangan membenarkan budaya yang salah," katanya Kembali
"Manajemen pasar tradisional harus menjadi prioritas bersama, saling gotong royong antara pemangku kebijakan dan pedagang," ujar Suganda yang sebelumnya menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen) Ombudsman RI.
Ia menyakini manajemen pasar tradisional yang baik, seperti lingkungan pasar bersih, tersedianya tempat parkir, serta penataan barang dagangan yang baik, mendorong pasar tradisional untuk dapat bersaing secara sehat dengan pasar modern.
"Utamanya, pungli di pasar tradisional ini, segera tindak dengan aturan hukum yang berlaku," katanya. (ANT/PEMPROV)