Menurut dia, untuk saat ini 20 buah mortir yang diduga masih aktif tersebut diangkut atau diamankan ke Mako Brimob setempat. "20 mortir tersebut kami angkut ke Mako Batalyon B Satbrimob Polda Babel," ujarnya.
Ia menjelaskan, evakuasi tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. "Karena ini berada di dalam lingkungan masyarakat, kami juga mengingatkan agar tidak mendekati lokasi penemuan mortir aktif ini," katanya.
Dikatakan dia, evakuasi juga dilakukan dengan penuh ketelitian dan kehati-hatian. Sebanyak tujuh personel Batalyon B Satbrimob Polda Babel dikerahkan untuk mengevakuasi 20 mortir tersebut.
BACA JUGA:Geger, 20 Mortir Aktif Sisa Kapal Perang Dunia II Ditemukan di Belitung
BACA JUGA:Pemkab Belitung Berikan Beasiswa Kuliah Kedokteran, Cek di Sini Link Pendaftaran
Mortir tersebut diletakkan dengan ke dalam sebuah fiber yang diisi pasir guna mengurangi adanya tekanan dan gesekan yang berlebihan karena dikhawatirkan mortir tersebut meledak. "Alhamdulillah, proses evakuasi 20 mortir berjalan dengan aman, lancar, dan selamat," ujarnya.
Ditemukan di Dasar Laut Pulau Sumedang
Sementara itu, pengepul barang bekas, Ataqwa mengatakan dirinya mendapatkan 20 buah mortir tersebut dari seseorang di Desa Selat Nasik. "Saya mencari besi ke Selat Nasik karena ada yang menawarkan besi kepada saya kemudian saya beli," ujar At Taqwa
Ia menambahkan, berdasarkan keterangan penjualnya 20 buah mortir tersebut ditemukan ketika nelayan sedang menyelam mencari teripang di perairan Laut Pulau Sumedang, Membalong.
"Katanya dapat saat menyelam di dasar laut kemudian diangkat dan di dasar laut lokasi tersebut juga ditemukan badan kapal tenggelam," kata At Taqwa.
Ia pun merasa janggal dengan penemuan barang tersebut sehingga melaporkan kepada pihak berwenang. "Barang ini saya beli sekitar sebelum puasa jadi sudah 20 hari di sini aman-aman saja namun saya merasa aneh dan lapor ke Kodim," tandasnya. (antara/red)