Menurut Ijal, dari keterangan petugas SPBU, sudah ada beberapa orang yang mengalami hal serupa. Mereka kemudian menyarankan berkoordinasi dengan petugas pendaftaran BBM subsidi yang sore itu sudah tidak ada di SPBU.
Ijal menduga plat nomor kendaraannya dipakai pihak tertentu atau secara acak oleh pihak yang bermain. Yaitu dugaan pengerit bermain dengan oknum petugas SPBU.
"Kemungkinan ada pengerit bermain dengan oknum petugas SPBU. Karena faktanya memang masih banyak yang berjualan BBM subsidi di pinggir jalan," tuturnya.
Karena itu, Ijal mendesak pemerintah dan Pertamina mengevaluasi sistem pembelian digital ini. Jika infrastrukturnya belum siap sebaiknya dihentikan.
BACA JUGA:Lulus PPPK Guru 2022 Kok Tak Happy, Malah Dibayangi Bayar Ganti Rugi
BACA JUGA:Sekolah di Belitung Libur Sambut Lebaran Mulai 19 April 2023
"Kita paham maksud pemerintah membatasi kuota BBM subsidi ini. Tapi kalau memang belum semua kendaraan memiliki barcode, jangan diterapkan dulu. Jangan barcode boleh, masukkan plat kendaraan boleh," katanya.
Akibatnya bocor seperti ini. Pemilik asli tidak tahu kuotanya dipakai orang lain pakai catat plat nopol. Artinya gak efektif juga kebijakan ini, masyarakat direpotkan, BBM bocor, pemerintah tetap rugi juga," imbuhnya.
"Harusnya tetapkan saja satu, pakai barcode, tidak boleh pakai catat plat nomor," tambah Ijal.
Ijal pun berencana mengadukan dugaan permainan di SPBU tersebut ke Ombudsman Babel untuk mengungkap penyalahgunaan kuota BBM-nya.
"Saya minta Ombudsman meminta Pertamina membuka data pembelian BBM dengan plat nomor kendaraan saya. Karena semua data transaksi, lokasi, jam terekam di aplikasi My Pertamina itu, dan itu bisa mengungkap semua," pintanya.
Pengalaman yang sama juga disampaikan Suhdi. Dosen Fakultas Teknik Universitas Bangka Belitung (UBB) itu bahkan beberapa kali mengalami kejadian tersebut.
"Sudah tiga Minggu ini saya tidak dapat Pertalite. Saya tunjukkan barcode ke petugas SPBU, katanya sudah dipakai, jadi tidak bisa mengisi lagi," keluh Suhdi.
BACA JUGA:SMANSA Peduli, SMAN 1 Manggar Kumpulkan Donasi 40 Juta, Bagikan 400 Sembako
BACA JUGA:Usai Apel Gelar Pasukan, Polres Beltim Musnahkan Ribuan Botol Miras
Suhdi menduga kuotanya dipakai secara manual pihak tidak bertanggungjawab dengan memasukkan nomor polisi kendaraannya. "Bingung juga kita, mau ngisi BBM tidak bisa terus, sudah dipakai orang lain," cetusnya.