BELITONGKEPSRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, Kota Pangkalpinang menjadi Kota dengan tingkat inflasi terendah se-Indonesia.
Hal itu disampaikan dalam rapat koordinasi Kementerian Dalam Negeri yang dihadiri Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil bersama tim pengendali Inflasi Daerah, Kamis (4/5/2023).
Atas pencapaian pengendalian inflasi tersebut Wali Kota Pangkalpinang yang akrab disapa Molen menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras semua pihak.
Terutama kepada mereka telah berjibaku bersama-sama mengendalikan inflasi di Kota Pangkalpinang yang berjulukan 'Kota Beribu Senyuman'.
"Alhamdulillah sekali lagi di bulan April ini kita inflasi terendah se-Indonesia 2,78. Ini berkat kerja keras berdarah-darah kawan-kawan OPD kita, kawan-kawan Forkopimda, stakeholder terkait yang sudah berjibaku melakukan kegiatan-kegiatan dalam rangka inflasi kita ini terkendali dengan baik," ucap Molen.
BACA JUGA: Hardiknas 2023, Pemkot Pangkalpinang Terus Berupaya Tingkatkan Kualitas Pendidikan
Meski demikian, Molen meminta untuk sama-sama tetap waspada dalam menghadapi musim kemarau tahun 2023 ini. Sebab akan mempengaruhi juga tingkat inflasi di Kota Pangkalpinang.
"Kita tetap memonitor dari sekarang sampai Idul Adha terkait ketersediaan stok tersebut. Sekali lagi kawan-kawan Disperindag, kawan-kawan OPD terkait tetap memonitor perkembangan harga-harga, bukan hanya daging saja tetapi semua bahan-bahan pokok lainnya," paparnya.
Dalam rakor secara virtual di Smart Room Center Secara Virtual ini Mendagri, Tito Karnavian menjelaskan pada perkembangan inflasi global, inflasi Indonesia pada peringkat 145 dari 186 negara di dunia sebesar 4,33 persen. Inflasi Indonesia peringkat 8 dari 20 negara G-20 jika diurutkan berdasarkan inflasi terendah per-Maret 2023.
Mendagri menambahkan, jika tingkat inflasi di Negara ASEAN diurutkan berdasarkan inflasi terendah per-Maret 2023 berada pada peringkat 6 dari 11 Negara ASEAN.
Inflasi terendah yakni negara Brunei Darussalam sebesar 1,2 persen. Sedangkan inflasi tertinggi di ASEAN adalah negara Laos sebesar 40,97 persen disusul Myanmar sebesar 19,55 persen.
"Sesuai arahan bapak Presiden Jokowi, pengendalian inflasi tidak hanya dilakukan melalui kebijakan fiskal di Bank Indonesia. Pengetatan, kemudian menaikkan atau menurunkan suku bunga, pengendalian inflasi juga dilaksanakan melalui sinergitas dan kerjasama instansi pusat dan daerah dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) yang di koordinir oleh Menteri Dalam Negeri," urainya.
Berdasarkan sejumlah survey, Menteri Tito menyebut tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo di klaim meroket hingga mencapai 78,5 persen.
"Klaim tersebut didasarkan pada hasil survey yang dilakukan oleh indikator politik Indonesia, dimana capaian tersebut merupakan persentase tertinggi dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir," sebutnya.