BELITONGEKSPRES.CO.ID - Wakil Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Beliadi perjuangkan pupuk subsidi petani lada di Ditjen Prasarana dan Sarana (PSP) Pertanian, Kementan.
Beliadi datang ke Ditjen PSP Pertanian, Kementan karena banyak permintaan masyarakat Bangka Belitung yang ingin bertani lada, akan tetapi tidak tersedia pupuk subsidi.
"Ini hasil saya ketemu dengan banyak masyarakat petani lada baik di lapangan atau pun waktu reses," kata Beliadi kepada Belitong Ekspres Kamis (10/8/2023).
Menurut Beliadi, kedatangannya itu karena mendapat kabar kalau hampir semua petani lada mendambakan pupuk subsidi.
BACA JUGA:Beliadi Turun Langsung Cari Solusi Masalah Lahan Masyarakat Simpang Tiga Masuk HL
Namun, ada keanehan dari pihak terkait di Bangka Belitung hanya mengusulkan pupuk subsidi untuk petani sawit. Padahal petani padi juga hotikultura masih sangat kekurangan, begitu juga petani lada.
"Ada indikasi pupuk subsidi yang selama ini ada tidak tepat sasaran bahkan cendrung diselewengkan ke petani sawit yang sudah sekala pengusaha," jelas politisi Partai Gerindra itu.
Maka dari itu, Beliadi bersama Wakil 1 DPRD Babel Heryawandi berharap jaksa turun tangan melakukan pengawasan terhadap pendistribusian pupuk subsidi tersebut.
Pasalnya, Beliadi mensinyalir banyak pupuk subsidi di Babel diberikan kepada yang bukan hak. Bahkan juga ada indikasi di perjualbelikan ke para petani yang sudah sekala pengusaha.
BACA JUGA:Koordinasi dengan BPH Migas, Beliadi Minta Tambah Kuota Solar dan Pertalite Nelayan Babel
Oleh karena itu, Beliadi juga meminta kepada Kepala Dinas Pertanian Bangka Belitung langsung mengusulkan usulan tambahan pupuk untuk petani sahang atau lada ini.
"Kami merasa prihatin, karena ada kekhawatiran bahwa produk lada unggulan dari Bangka Belitung akan menghilang dari pasaran akibat kesulitan petani dalam memperoleh pupuk subsidi," tukasnya.
Padahal lanjut Beliadi, lada ini dulu pernah merajai komoditi pertanian yang diekspor dan mencetak devisa negara dan itu sumbernya dari Bangka Belitung.
Namun, sekarang hilang dan hasil mereka (DPRD Babel) turun ke lapangan ternyata masyarakat banyak yang mau bertani asal pupuk subsidi ada.
BACA JUGA:Kunjungi Pertamina, Beliadi Bahas Kelangkaan dan Tingginya Harga LPG 3 Kg di Pulau Belitung