Netanyahu Tentang Pembentukan Negara Palestina, Tingkatkan Serangan Hingga Menang atas Hamas

Jumat 19-01-2024,08:59 WIB
Reporter : MC Tedja Pramana
Editor : MC Tedja Pramana

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Wacana pembentukan negara Palestina pasca perang Israel di Gaza ditentang keras Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Ia telah menyampaikan posisinya mengenai negara Palestina kepada para pejabat AS.

Ia mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa ia menentang pembentukan negara Palestina sebagai bagian dari skenario pascaperang menyusul perpecahan di antara sekutu tersebut tiga bulan setelah serangan militer Israel yang tiada henti di Gaza.

Netanyahu dalam konferensi pers yang disiarkan secara nasional pada hari Kamis, ia berjanji untuk terus melanjutkan serangan sampai Israel menang perang atas Hamas.

“Dalam pengaturan apa pun di masa depan. Israel memerlukan kendali keamanan atas seluruh wilayah di sebelah barat Sungai Yordan,” kata Netanyahu. “Ini bertentangan dengan gagasan kedaulatan. Apa yang bisa kau lakukan?"

“Perdana menteri harus mampu mengatakan tidak kepada teman-teman kita,” tambahnya.

BACA JUGA:Israel Serang Khan Younis di Gaza Selatan, Rumah Sakit Lapangan Yordania Rusak Parah

Meskipun AS telah memveto resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata, AS juga meminta Israel untuk mengurangi intensitas perangnya di Gaza dan mengatakan bahwa pembentukan negara Palestina harus menjadi bagian dari “hari setelahnya”.

Penasihat Keamanan Nasional AS, John Kirby mengatakan bahwa tidak akan ada pendudukan kembali di Gaza setelah perang dan menekankan bahwa AS tetap berkomitmen pada solusi dua negara.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller juga mengatakan Israel kini mempunyai peluang untuk terlibat dalam gagasan negara Palestina, karena negara-negara di kawasan siap memberikan jaminan keamanan.

 

“Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka panjang Israel untuk memberikan keamanan abadi. Tidak ada cara untuk menyelesaikan tantangan jangka pendek dalam membangun kembali Gaza dan membangun pemerintahan di Gaza serta memberikan keamanan bagi Gaza tanpa pembentukan negara Palestina,” katanya pada konferensi pers pada hari Kamis.

"Meskipun terdapat perbedaan pendapat antara AS dan Israel, dukungan kami terhadap Israel tetap kuat,” tambahnya.

Perdamaian Timur Tengah

Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengakhiri kunjungan terakhirnya ke Timur Tengah pekan lalu mengatakan bahwa menawarkan Palestina jalan menuju negara dapat menstabilkan Timur Tengah dan mengisolasi Iran.

Dikatakan diplomat tinggi Amerika tersebut, kawasan ini menghadapi dua jalur, yang pertama adalah Israel berintegrasi, dengan jaminan keamanan dan komitmen dari negara-negara kawasan dan juga dari Amerika Serikat serta negara Palestina. 

Kategori :

Terpopuler