Ganggu Kapal Komersial di Laut Merah, AS dan Inggris Serang Kelompok Houthi di Yaman

Selasa 23-01-2024,14:18 WIB
Reporter : MC Tedja Pramana
Editor : MC Tedja Pramana

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan serangan terhadap kelompok Houthi di Yaman dengan menargetkan situs penyimpanan bawah tanah Houthi serta kemampuan rudal dan pengawasan. 

Kelompok Houthi yang bersekutu dengan Iran telah menyerang puluhan kapal di jalur perairan utama tersebut sejak November, sehingga mengganggu perdagangan maritim internasional dan meningkatkan kekhawatiran mengenai dampaknya terhadap perekonomian global.

AS dan Inggris pada hari Senin mengatakan, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada dan Belanda mereka telah melakukan delapan serangan, dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan militer Houthi.

“Serangan presisi ini dimaksudkan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan global dan kehidupan para pelaut yang tidak bersalah,” kata pernyataan bersama tersebut.

BACA JUGA:20 Mortir Sisa Perang Dunia II di Belitung Berhasil Diledakkan Satbrimob Polda Babel

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris, serangan kelompok Houthi itu adalah respons terhadap perang Israel di Gaza dan untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap Palestina dengan melakukan lebih dari 30 serangan terhadap pelayaran internasional sejak pertengahan November.

Dikatakan bahwa serangan AS dan Inggris terhadap situs Houthi adalah untuk meminta pertanggungjawaban kelompok tersebut atas serangan ilegal dan tidak dapat dibenarkan terhadap pelaut dan pelayaran komersial. Serangan itu juga untuk menurunkan ketegangan dan memulihkan stabilitas di Laut Merah.

Serangan yang terjadi di hari Senin ini setelah Houthi mengklaim berhasil melakukan serangan terhadap kapal kargo militer AS Ocean Jazz di Teluk Aden. Walau kelompok ini tidak mengatakan kapan atau di mana tepatnya serangan itu terjadi, atau apakah ada kerusakan yang terjadi.

BACA JUGA:Israel Serang Khan Younis di Gaza Selatan, Rumah Sakit Lapangan Yordania Rusak Parah

Komando Pusat Angkatan Laut AS tentu saja membantah klaim tersebut. AS menyebutnya sebagai kesalahan dan mengatakan pihaknya menjaga komunikasi terus-menerus dengan M/V Ocean Jazz selama transit yang aman.

“Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan bahwa pembalasan terhadap serangan Amerika dan Inggris tidak bisa dihindari, dan agresi baru apa pun tidak akan luput dari hukuman,” kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Perusahaan keamanan maritim Inggris, Ambrey mengatakan, kapal yang disebutkan oleh Houthi pada hari Senin telah dikontrak oleh militer AS.

Bagian Dukungan Terhadaap Pelestina

Serangan militer AS dan Inggris pada 11 Januari itu terjadi sehari setelah Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) mengutuk serangan kelompok pemberontak terhadap pengiriman Laut Merah dan menuntut agar mereka berhenti.

Houthi mulai menargetkan kapal dagang pada 19 November ketika mereka menangkap Galaxy Leader yang dioperasikan Jepang dan membawanya ke pelabuhan Hodeidah. Sebanyak 25 awak kapal multinasional yang sebagian besar berasal dari Filipina telah ditahan.

Kategori :