”Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah kami dapat menjadi salah satu yang terbaik dari ribuan orang yang sudah mengirimkan karyanya," kata Amru.
BACA JUGA:SMAN 1 Manggar Sisihkan 600 Tim dari 32 Negara, Raih Prestasi Membanggakan di Ajang ISIF 2023
Amru masih tidak menyangka karena judul karya dan makalah yang dikirimkan oleh sekolah-sekolah lainnya juga luar biasa. "Namun sekali lagi kami sangat bersyukur atas terpilihnya kami menjadi sepuluh besar," ungkapnya.
Ungkapan syukur yang sama juga disampaikan oleh Muhammad Nabil Asrar. Ia mengatakan bahwa keberhasilan ini adalah berkat dukungan dari seluruh pihak.
”Sama halnya seperti Amru, saya juga mengucapkan syukur yang luar biasa kepada Allah SWT. Karena benar-benar merasa luar biasa diberikan kepercayaan ini," ucap Nabil
Oleh karenanya, Ia mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung. Baik kepada kedua orang tua, kepala sekolah, guru-guru, dan pihak lainnya.
"Terimakasih juga terkhusus untuk pembimbing kami, bapak Hariyanto atas kepercayaan, kesabaran, dan bimbingannya," ungkap Nabil.
BACA JUGA:Siswa SMAN 1 Manggar Wakili Bangka Belitung Dalam Fotografi FELSI 2023
Rekannya Amru, juga ikut menimpali. Kedua juga mengucapkan pula kepada PERUMDAM Belitung Timur yang telah dengan luar biasa menerima mereka untuk melakukan penelitian.
Tidak terkecuali pula untuk seluruh masyarakat di sekitaran Sungai Lenggang, Kecamatan Gantung yang juga telah memberikan tanggapannya.
"Semoga hasil penelitian ini nantinya dapat menjadi masukan untuk adanya win win solution bagi seluruh pihak dan tentunya untuk menjaga sumber dan suplai air bagi masyarakat”, harap Amru.
Pembimbing karya tulis ilmiah SMAN 1 Manggar, Hariyanto mengaku bangga dengan capaian anak bimbingannya tersebut. "Pastinya selamat kepada Amru dan Nabil yang sudah sangat luar biasa." katanya.
Haryanto sangat bangga dengan capaian ini, karena tentu untuk menjadi salah satu yang terbaik bukanlah hal yang mudah.
BACA JUGA:Terbaik, Siswi SMAN 1 Manggar Ini Raih Medali Emas Geoolympic ITS 2023
Terlebih Amru dan Nabil ini adalah pendatang baru untuk dunia karya tulis ilmiah. Mereka benar-benar belajar dari nol.
"Dan saya pribadi menyaksikan sendiri bagaimana mereka berproses sehingga menghasilkan karya luar biasa ini," kata Hariyanto.