BELITONGEKSPRES.CO.ID, PANGKALPINANG - Langkah besar diambil dalam menangani aset sitaan dari kasus korupsi timah yang melanda Provinsi Bangka Belitung (Babel) pada periode 2015-2022.
Muncul wacana sebuah solusi bahwa PT Timah Tbk akan mengelola dan mengoperasikan 5 smelter yang sebelumnya telah disita Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung (Kejagung).
Rencana pengelolaan dan pengeroperasian aset 5 smelter timah yang disita Penyidik Kejagung dibahas dalam rapat koordinasi yang digelar di Kantor Gubernur Pemprov Babel, Selasa, 23 April 2024.
Rapat membahas Tata Kelola Benda Sitaan Perkara Korupsi di wilayah IUP PT Timah, menghasilkan kesepakatan penting bahwa pengelolaan smelter akan diserahkan sepenuhnya kepada PT Timah Tbk.
BACA JUGA: Kejagung Lakukan Penyitaan terhadap 4 Perusahaan Smelter Timah di Pangkalpinang
BACA JUGA:Akun Instagram Artis Sandra Dewi Tiba-tiba Menghilang, Pasca Suaminya Tersangka Korupsi Timah
Kesepakatan ini diungkapkan oleh Kepala Badan Pemulihan Aset Kejaksaan Agung RI, Amir Yanto, bersama dengan Sesjampidsus, Andi Herman, dan Pj Gubernur Bangka Belitung, Safrizal.
Amir Yanto menekankan pentingnya agar 5 perusahaan smelter timah ini tetap beroperasi untuk menghindari dampak yang luasa dan merugikan, jangan sampai terbengkalai.
Hal itu mengingat 30 persen mata pencaharian masyarakat daerah Bangka Belitung berasal dari pertambangan timah. Harapannya, supaya aset barang bukti 5 smelter ini tetap bisa beoperasional.
"Masyarakat maupun kegiatan ekonomi bisa berjalan seperti semula. Terkait teknis pelaksanaan nanti akan lebih lanjut untuk dikoordinasikan dengan kementerian BUMN," jelasnya.
Oleh karena itu, dia menegaskan perlunya upaya koordinasi dengan Kementerian BUMN untuk memastikan pelaksanaan teknis yang tepat dalam pengoperasian smelter timah tersebut.
Sementara itu, Sesjampidsus Andi Herman, menambahkan harapannya bahwa smelter-smelter ini akan terus memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
Dia berharap 5 smelter sitaan Penyidik Kejagung bisa tetap memiliki manfaat bagi masyarakat. Supaya tidak ada tafsiran lain, makanya mereka mengkoordinasikan barang sitaan smelter tersebut.