Oleh karena itu, Isyak menyatakan kesiapannya untuk kembali berkontribusi kepada masyarakat di tengah kesulitan ekonomi dan minimnya lapangan pekerjaan saat ini.
"Saya siap untuk kembali beraksi demi mengatasi masalah ini dengan segenap kemampuan yang saya miliki. Kita perlu untuk memutar kembali kondisi ini, seperti seorang pilot yang berpengalaman; ketika mesin mati, bagaimana seorang pilot menyelamatkan nyawa penumpang," tukasnya.
Selain itu, lanjut Isyak, keputusannya untuk kembali bertarung dalam Pilkada 2024 juga telah mendapatkan restu dari ibunya yang kini berusia 83 tahun. Permintaan restu tersebut, ungkap Isyak tidak langsung dijawab oleh ibunya, melainkan memerlukan beberapa hari untuk dipertimbangkan.
BACA JUGA:Terkait Kasus Korupsi Timah, Kejagung Bakal Periksa Anak Buah Bos Aon di Belitung?
"Ketika mama saya kembali menelepon kembali dari Jakarta, beliau mengatakan silakan kamu maju lagi, baik sebagai calon bupati atau calon-calon lainnya. Saya pun tidak langsung menyetujuinya. Saya tanya dengan istri, anak-anak, dan yang paling penting, saya meminta petunjuk kepada Tuhan," ujarnya.
Isyak menambahkan bahwa setelah mengambil formulir pendaftaran bakal calon, ia akan turun ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat Belitung terkait rencana pencalonannya.
Kata Isyak, keputusan untuk mencalonkan diri bukanlah semata-mata keinginan pribadi, melainkan juga didorong oleh dorongan banyak orang. Sebelum mengembalikan formulir pendaftaran, ia berkomitmen untuk turun ke masyarakat dan meminta pendapat mengenai apakah tepat baginya untuk mencalonkan diri sebagai bupati atau memilih jalur lain.
"Jika masyarakat mengatakan bahwa saya tidak perlu mencalonkan diri lagi, maka saya tidak akan mengembalikan formulir ini. Namun, jika masyarakat menyambut baik dan merasa bahwa saatnya bagi saya untuk kembali, maka saya akan mempertimbangkannya," katanya.
BACA JUGA:4 Kesalahan Memilih Kotak Penyimpanan Bahan Makanan yang Harus Dihindari
BACA JUGA:Mengapa Kesehatan Baterai iPhone Cepat Turun? Kenali 5 Penyebab Ini
Selanjutnya, ia menjelaskan alasan mengenakan jersey Timnas Indonesia sebagai simbol pencalonannya, yaitu untuk menunjukkan rasa bangga dan kebanggaan yang sama dengan mendukung Timnas Indonesia.
Bagi Isyak, Timnas adalah lambang dari kerja sama dan solidaritas, di mana ada pelatih yang baik dan pemain yang berkualitas baik dari naturalisasi maupun lokal. Mereka bekerja bersama untuk menciptakan sejarah baru bagi Indonesia.
"Ini adalah simbol bahwa membangun daerah, termasuk menyelamatkan Belitung, harus dilakukan secara bersama-sama. Ini bukanlah hanya tentang kemampuan sang wakil bupati atau bupati, tetapi juga tentang dukungan dari masyarakat," tegasnya.