MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID - Produksi sampah di Kabupaten Belitung Timur (Beltim) mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024, dengan jumlah mencapai 30 ton per hari.
Data dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Beltim mencatat bahwa angka ini hanya mencakup empat wilayah utama, yakni Manggar, Gantung, Damar, dan Kelapa Kampit.
Kepala DLH Beltim, Novis Ezuar, mengungkapkan bahwa tingginya produksi sampah menyebabkan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Trafo Mayang hampir mencapai kapasitas maksimalnya.
TPA yang dibangun sejak tahun 2010 di Desa Sukamandi Kecamatan Damar, dengan luas kurang lebih 12,06 hektar kini telah terisi hingga 95 persen sampah.
BACA JUGA:Terdakwa Kasus Korupsi Proyek CSD dan WP PT Timah Menangis di Pengadilan, Terpukul Tuntutan 13 Tahun
“Situasi ini memang hampir overload. Kami bekerja sama dengan Kementerian PUPR untuk membangun tiga tempat pembuangan sampah baru guna mengatasi masalah ini,” ujar Novis kepada wartawan, Senin 29 Juli 2024.
Rencana Pembangunan TPA Baru
Pembangunan tempat pembuangan sampah baru direncanakan akan dimulai pada tahun 2025. Sementara itu, solusi jangka pendek yang diandalkan adalah dengan tetap memanfaatkan landfill yang ada saat ini.
Novis juga mengimbau masyarakat Kabupaten Beltim untuk mengolah sampah organik di rumah menjadi pupuk atau sejenisnya agar tidak menumpuk di TPA.
“Solusi jangka pendeknya seperti itu. Saat ini, sampah di TPA didominasi oleh sampah rumah tangga yang sebenarnya bisa diolah, dengan persentase mencapai 60 persen,” kata Novis.
BACA JUGA:50 Pemuda Beltim Dapat Pelatihan jadi Konten Kreator Handal di Era Digital
BACA JUGA:Ekonomi Beltim 2024 Memburuk, Daya Beli Masyarakat Lebih Parah dari Saat Pandemi Covid-19
Tantangan Pengangkutan Sampah
Selain itu, pengangkutan sampah di Belitung Timur bagian selatan masih belum optimal karena terbatasnya armada pengangkut sampah yang hanya berjumlah delapan unit.