TANJUNGPANDAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID - MZ Hendra Caya, Sekda Kabupaten Belitung resmi 'dipinang' oleh PDI Perjuangan (PDIP) sebagai bakal calon Bupati Belitung dalam Pilkada 2024.
Dalam proses pencalonannya yang terbilang singkat, kira-kira berapa mahar politik PDIP untuk Hendra Caya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk baca berita ini hingga tuntas.
DPP PDI PDIP resmi mengumumkan sebanyak 169 bakal calon kepala daerah di seluruh Indonesia yang akan maju dalam kontestasi Pilkada Serentak 2024.
Di antara nama-nama tersebut, terdapat pasangan MZ Hendra Caya dan Sylpana yang akan diusung sebagai calon Bupati dan Wakil Pilkada Belitung 2024 mendatang.
BACA JUGA:Mengintip Kekayaan Fantastis Airlangga Hartarto Pasca Mundur dari Ketum Golkar, Ini Aset Terbesarnya
BACA JUGA:Prediksi Pasangan Calon Pilkada Beltim 2024: Pertarungan Sengit Antara 2 Kandidat
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, dengan disaksikan oleh Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, di kantor DPP PDIP Kamis, 22 Agustus 2024.
Hendra Caya, yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Belitung, mengaku bahwa dukungan dari PDIP ini datang secara cepat dan tidak terduga.
Bahkan, Hendra Caya sebelumnya tidak pernah berencana untuk mencalonkan diri karena tidak memiliki afiliasi atau kedekatan dengan partai politik mana pun.
"Prosesnya sangat singkat. Saya pun awalnya tidak percaya bahwa ini bisa terjadi," ujar Hendra Caya saat diwawancarai oleh Belitong Ekspres, Kamis, 22 Agustus 2024.
BACA JUGA:Batal Ikut Pilkada Belitung 2024, Away Ambil Keputusan Mengejutkan dengan Alasan...
BACA JUGA:Kamera Vlog Baru Terbaik 2024: Sony ZV-E10 II Sasar Konten Kreator, Segini Harganya
Namun, yang menarik perhatian adalah pernyataan Hendra yang menegaskan bahwa tidak ada mahar politik dalam pencalonan sebagai bakal calon Bupati Belitung.
Menurutnya, dalam pencalon sebagai Bupati Belitung hanya persiapan operasional, seperti pembayaran saksi, yang akan dilakukan secara gotong royong oleh partai.
"Saya pastikan itu tidak ada (mahar), yang ada hanyalah persiapan untuk operasional bayar saksi dan sebagainya, dan itu dilakukan secara gotong royong oleh partai," tegas Hendra.