BELITONGEKSPRES.COM - Kata uang dan duit mungkin sudah akrab banget di telinga kita. Saat bertransaksi sehari-hari, seringkali kita menganggap keduanya sama saja.
Meski sering dianggap sama, ternyata ada perbedaan antara uang dan duit yang masih jarang diketahui orang. Perbedaan ini bisa ditelusuri dari asal-usul kata keduanya.
Selain itu, sebenarnya ada cerita unik di balik kedua kata tersebut. Penasaran? berikut perbedaan kata uang dan duit, yang dirangkum Belitong Ekspres, Minggu 3 November 2024:
Asal Usul Kata Uang
Kata uang ternyata berasal dari istilah "daluwang," yang merujuk pada sejenis kertas dari pohon paper mulberry. Menurut catatan dari Museum Bank Indonesia, kata "daluwang" bahkan sudah muncul dalam naskah Kakawin Ramayana pada abad ke-9.
BACA JUGA:5 Peluang Bisnis yang Cocok untuk Pensiunan agar Masa Tua Lebih Produktif
Selain itu, ada teori lain yang menyebut kata uang mungkin berasal dari istilah "wang," yang digunakan untuk alat tukar berbahan emas.
Emas memang sudah lama dipakai sebagai alat pembayaran di berbagai penjuru dunia, sehingga kata uang lebih dulu populer dan sudah lama digunakan masyarakat sebagai istilah untuk alat pembayaran.
Asal Usul Kata Duit
Di sisi lain, kata duit pertama kali muncul di Nusantara pada masa Kongsi Dagang Hindia Timur (VOC) sekitar tahun 1602.
Menurut peneliti Jepang, Ryūto Shimada, dalam bukunya The Intra-Asian Trade in Japanese Copper by the Dutch East India Company (2005), duit atau "doit" adalah koin tembaga dari Republik Belanda yang banyak digunakan VOC di Asia.
BACA JUGA:Cara Mudah Dapat Saldo OVO Gratis Rp100.000 Lewat Aplikasi Survei Life Points
"Koin doit dicetak di Belanda dan diekspor ke Asia, karena ada pasar yang siap menerima koin-koin ini, seperti Jawa, Ceylon, dan Malabar, yang ekonominya saat itu dikuasai Belanda," ungkap Shimada.
Sebenarnya, koin doit bukanlah alat pembayaran pertama di Nusantara. Sebelum kedatangan VOC, masyarakat sudah mengenal koin tembaga campuran timah bergaya Tiongkok.
Namun, dengan masuknya koin doit dari tembaga murni, popularitasnya pun meningkat, bahkan VOC akhirnya mulai mencetaknya langsung di Jawa. Lambat laun, koin doit semakin populer dan mulai menggantikan istilah uang dalam percakapan masyarakat sehari-hari.