Tambang Timah Ilegal di Laut Sijuk Ancam Wisata Belitung: Kades Bungkam, Siapa Dalangnya?

Rabu 30-04-2025,14:15 WIB
Reporter : Ainul Yakin
Editor : Redaksi BE

SIJUK, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Laut yang dulu jernih di perairan Munsang, Desa Sungai Padang , Kecamatan Sijuk, Kabupaten Belitung, kini berubah keruh.

Riak ombak tak lagi membawa kehidupan bagi nelayan, melainkan serpihan lumpur dan limbah tambang timah ilegal. Lebih dari 200 ponton tambang liar dilaporkan beroperasi bebas di kawasan laut yang tak jauh dari destinasi wisata unggulan Pulau Belitung.

Aktivitas penambangan ini tak hanya merusak ekosistem laut dan menggerus mata pencaharian nelayan, tapi juga mengancam citra pariwisata Belitung di mata wisatawan domestik dan mancanegara.

Nelayan curiga, ada kekuatan besar yang melindungi aktivitas tambang liar ini. Tapi siapa? Diamnya aparat, hilangnya pengawasan, dan lambannya penanganan menimbulkan satu pertanyaan besar: siapa sebenarnya dalang di balik tambang ilegal yang terus merajalela ini?

BACA JUGA:Berkat LinkUMKM BRI, Pengusaha Ini Sukses Naik Kelas dan Perluas Pasar Digital

BACA JUGA:Dulu Diburu, Kini Pekerjaan Bergaji Fantastis Ini Terancam Punah

Pasalnya, dalam seminggu terakhir, ponton-ponton tambang timah terus muncul di horizon laut Kecamatan Sijuk. Mereka tidak datang diam-diam. Mereka hadir dengan suara bising, terang-terangan, dan—menurut sejumlah nelayan—dengan bekingan.

“Kami tidak bisa melaut lagi. Air sudah seperti kopi susu. Keruh, bau minyak, udang dan ikan hilang entah ke mana,” keluh seorang nelayan yang memilih tak disebutkan namanya, Selasa 29 April 2025.

Suaranya lirih, matanya penuh cemas. Seperti banyak nelayan lain, ia merasa tak berdaya menghadapi tambang ilegal yang justru semakin agresif.

Ada yang Melindungi?

Pekan ini, tim Belitong Ekspres melakukan penelusuran terkait aktivas di kawasan pesisir Munsang. Warga sekitar mengungkapkan kejanggalan: ponton bisa beroperasi siang dan malam, tanpa tersentuh razia.

BACA JUGA:Cek! 10 Jurusan Kuliah dengan Gaji Tertinggi Setelah Lulus

BACA JUGA:Penyelewengan Solar Subsidi di Belitung, Ketua HNSI Babel: Kejahatan Terorganisir, Rugikan Nelayan

Padahal, posisi tambang ilegal itu hanya beberapa mil dari kawasan wisata kelas dunia seperti Pantai Tanjung Tinggi—lokasi ikonik film Laskar Pelangi.

“Orang bilang ada oknum yang beking (pasang badan). Kalau enggak, mana mungkin sebanyak itu bisa jalan terus,” tutur nelayan lainnya.

Kategori :