Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Ini Dirikan KWT di Kaki Gunung Ciremai

Minggu 11-05-2025,22:53 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Redaksi BE

KUNINGAN, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Di kaki Gunung Ciremai, tepatnya di Desa Sembawa, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, tersimpan kisah inspiratif dari seorang perempuan tangguh bernama Hayanah.

Berbekal semangat pantang menyerah, pinjaman modal usaha, dan pendampingan dari BRI, Hayanah berhasil membangkitkan ekonomi keluarga sekaligus membentuk Kelompok Wanita Tani (KWT) Sri Mandiri yang kini menginspirasi banyak perempuan desa lainnya.

Kisah perjuangan Hayanah dimulai dari krisis ekonomi 1998. Saat itu, ia dan suaminya harus kembali ke kampung halaman setelah mengalami kesulitan ekonomi di Jakarta.

Tak ingin larut dalam keterpurukan, Hayanah mulai mencari peluang usaha yang bisa menopang kebutuhan keluarga. Pilihannya jatuh pada ubi jalar, komoditas lokal yang banyak tumbuh di daerahnya.

BACA JUGA:Naik Kelas Lewat LinkUMKM BRI, Pengusaha Minuman Herbal Ini Sukses Perluas Skala Bisnis

Tahun 2000 menjadi awal perubahan. Hayanah mulai mengolah ubi jalar dan memproduksi makanan ringan secara sederhana.

Sembilan tahun berselang, ia melihat peluang lebih besar: memberdayakan perempuan desa agar bisa ikut berdaya dan mandiri secara ekonomi.

Maka lahirlah KWT Sri Mandiri pada Januari 2009, beranggotakan 20 ibu rumah tangga dengan semangat untuk belajar dan bekerja bersama.

Kelompok ini terbentuk dari cikal bakal kegiatan Usaha Pengembangan Kecamatan (UPK) yang dimulai sejak 2006 melalui program PNPM Mandiri.

BACA JUGA:Manajemen Risiko Efektif, Kualitas Kredit BRI Membaik dengan Pencadangan Kuat & Penurunan NPL

Dengan dukungan dari Dinas Pertanian, KWT Sri Mandiri menjelma menjadi wadah pemberdayaan perempuan berbasis pertanian yang terus berkembang hingga kini.

Meski bermodal kecil—hanya patungan Rp5.000 per bulan dan simpanan pokok Rp20.000—Hayanah dan rekan-rekannya tak gentar. Mereka bereksperimen membuat berbagai produk dari ubi jalar.

Gagal berkali-kali bukan hal asing. Namun, bagi Hayanah, usaha ini bukan sekadar mencari uang, tapi juga sarana menuntut ilmu dan berkontribusi bagi keluarga.

“Saya selalu menekankan ke teman-teman, ini bukan sekadar usaha, tapi juga cara kita menuntut ilmu dan membantu keluarga,” ujar Hayanah, Minggu 11 Mei 2025.

BACA JUGA:Dorong UMKM dan Ekonomi Grassroot, BRI Salurkan Kredit Mikro Rp632 Triliun

Kategori :