BRI Terapkan Strategi Manajemen Risiko untuk Jaga Kualitas Aset di Tengah Dinamika Ekonomi Global

Rabu 14-05-2025,21:12 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

Di saat yang sama, selain early warning system, BRI juga terus menyempurnakan sistem deteksi penipuan (fraud detecting system) untuk lebih efektif mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil langkah proaktif. 

Selain itu, proses bisnis yang ada juga sedang dievaluasi ulang sebagai bagian dari upaya penguatan dasar-dasar manajemen risiko secara menyeluruh.

“Kita juga lihat kembali sistem dan tools yang ada saat ini, kita coba lihat dan review kembali, kita sudah punya credit scoring, credit rating," jelas Mucharom.

"Kemudian, kita lihat kembali tentunya nanti credit rating kita ini yang lebih granular dan mungkin lebih bisa membedakan per masing-masing sektor ekonomi, per masing-masing region. Sehingga kita bisa melihat risiko secara lebih detail lagi,” imbuhnya.

BACA JUGA:Berbekal Pinjaman Modal dan Pendampingan BRI, Perempuan Ini Dirikan KWT di Kaki Gunung Ciremai

Sepanjang Triwulan I 2025, situasi perekonomian global masih dibayangi oleh ketidakpastian yang tinggi. Meningkatnya tensi geopolitik dan efek lanjutan dari perang tarif terus menekan aktivitas perdagangan internasional serta mengganggu stabilitas rantai pasok global.

Namun, di tengah tekanan tersebut, BRI Group menunjukkan ketangguhannya. Perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp13,80 triliun dan mencatatkan total aset mencapai Rp2.098,23 triliun, tumbuh sebesar 5,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year).

Sebagai informasi, Mucharom resmi diangkat sebagai Direktur Manajemen Risiko BRI melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 24 Maret 2025. Ia mulai menjalankan tugas setelah mendapat persetujuan atas Penilaian Kemampuan dan Kepatutan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).***

Kategori :