MANGGAR, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Harapan anak-anak di pulau-pulau terpencil Kabupaten Belitung Timur (Beltim) untuk mendapatkan perlengkapan sekolah yang layak kini mulai terwujud.
Sebanyak 102 siswa di wilayah kepulauan menerima bantuan perlengkapan sekolah yang disalurkan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Beltim dan program Corporate Social Responsibility (CSR) 2025 dari Bupati Beltim.
Bantuan tersebut menjadi bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Beltim dalam mewujudkan misi besar “Beltim Nyaman Cerdas”, khususnya untuk memastikan pemerataan akses pendidikan di wilayah-wilayah dengan keterbatasan infrastruktur, seperti Pulau Buku Limau, Pulau Long, Pulau Batun, dan Ketapang.
Pemerataan Pendidikan Jadi Fokus Pemerintah Daerah
Sekretaris Dinas Pendidikan Beltim, Dedi Wahyudi, menyampaikan bahwa bantuan ini tidak hanya sebatas perlengkapan sekolah seperti tas, sepatu, seragam, dan alat tulis. Lebih dari itu, program ini menjadi simbol nyata kehadiran negara untuk anak-anak yang tinggal jauh dari pusat pemerintahan.
BACA JUGA:Temui Mensos, Bupati Beltim: Sekolah Rakyat Segera Dibangun, Anggaran Rp48 Juta per Siswa
“Bantuan ini kami salurkan untuk mendukung program Pak Bupati agar tidak ada siswa yang tertinggal dalam mendapatkan akses pendidikan yang layak. Khususnya di daerah pulau yang memiliki keterbatasan akses,” ujar Dedi Wahyudi kepada Belitong Ekspres, Minggu 18 Mei 2025.
Di Pulau Buku Limau, yang merupakan salah satu pulau terpadat di Beltim, sebanyak 82 siswa menjadi penerima bantuan. Sebagian besar perlengkapan berasal dari CSR Bupati, sementara sisanya merupakan kontribusi langsung dari Dindik.
Sementara itu, di Pulau Long, 20 siswa menerima bantuan lengkap dari Dindik Beltim, dan 9 guru juga memperoleh bantuan tas kerja melalui program CSR. Di Pulau Batun dan Pulau Ketapang, 30 siswa turut menerima perlengkapan sekolah yang dibutuhkan, dan para guru di sana juga mendapatkan dukungan perlengkapan yang sama.
“Dengan sinergi antara Dindik dan CSR Bupati, kami berupaya menciptakan pemerataan layanan pendidikan hingga ke pelosok. Tidak hanya untuk siswa, tetapi juga bagi para guru yang mengabdi di daerah terpencil,” tambah Dedi.
BACA JUGA:Mesin Cuci Darah Bertambah di RSUD Beltim, Tapi Daftar Tunggu Pasien Masih Panjang
Guru di Wilayah Kepulauan Juga Mendapat Perhatian
Pemerintah Kabupaten Beltim menyadari bahwa kualitas pendidikan tidak hanya ditentukan oleh ketersediaan fasilitas untuk siswa, tetapi juga oleh kesejahteraan dan kenyamanan guru dalam mengajar.
Oleh karena itu, program CSR juga diarahkan untuk membantu guru-guru yang bertugas di pulau-pulau kecil, yang sering menghadapi tantangan akses dan logistik.
“Untuk guru-guru yang bertugas di pulau seperti Pulau Long, Batun, dan Ketapang, kita salurkan bantuan berupa perlengkapan seperti tas. Ini bagian dari dukungan CSR Pak Bupati,” jelas Dedi.
Bantuan ini, lanjut Dedi, merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi para pendidik yang tetap berkomitmen memberikan layanan pendidikan terbaik di tengah keterbatasan. Di beberapa pulau, perjalanan guru menuju sekolah harus ditempuh dengan perahu dan melewati cuaca yang tidak menentu.
BACA JUGA:Pasien Gagal Ginjal di Beltim Melonjak, RSUD Muhammad Zein Tambah 3 Mesin Hemodialisa