“Kami percaya bahwa perubahan besar berawal dari langkah kecil yang konsisten di tingkat lokal. Karena itu, Mata Lokal Fest kami hadirkan untuk merayakan inisiatif seperti BRInita yang berdampak besar terhadap ketahanan pangan urban dan pemberdayaan perempuan,” tutur Dahlan.
Diluncurkan pada 2022, BRInita telah menjangkau 31 lokasi di 15 provinsi di seluruh Indonesia. Hingga pertengahan 2025, program ini telah memberi manfaat langsung kepada lebih dari 1.160 individu, dengan kontribusi sebesar 20,16% terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) perempuan, serta membantu menurunkan angka stunting hingga 11,27%.
Tak hanya itu, BRInita juga berhasil memproduksi lebih dari 9.500 tanaman sayur dan 112 tanaman obat keluarga (TOGA), sebagai bagian dari praktik urban farming berkelanjutan yang digagas oleh BRI.
Salah satu kisah sukses datang dari Kelompok Usaha Kosagrha Lestari di Kelurahan Medokan Ayu, Surabaya. Berkat program BRInita, kelompok yang mayoritas anggotanya adalah perempuan ini mampu menyulap lahan tidur seluas 800 meter persegi menjadi kebun produktif.
BACA JUGA:BRI Fokus Himpun Dana Murah, Perkuat Struktur Pendanaan Jangka Panjang
Didukung oleh infrastruktur, pelatihan, dan pendampingan intensif dari BBRI sejak tahun 2023, kelompok ini kini meraup pendapatan bulanan hingga Rp2–10 juta dari hasil panen sayuran, buah, jagung putih, ikan gurame, nila, hingga ternak ayam.
Dukungan BRI dalam program ini tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga menyeluruh melalui pelatihan teknik urban farming, pengelolaan hasil pertanian, hingga pemasaran produk secara digital.
Kolaborasi dengan para ahli dan mitra strategis menjadi kunci keberhasilan program BRInita dalam menciptakan sistem pertanian kota yang mandiri dan berkelanjutan.
Penghargaan di Mata Lokal Award 2025 ini menjadi bukti bahwa langkah nyata yang kami lakukan melalui BRInita memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan yang positif.
BACA JUGA:Lewat Desa BRILiaN, BRI Dorong UMKM Camilan Jadi Produk Oleh-Oleh Unggulan Wisata
"Kami akan terus memperluas jangkauan program agar semakin banyak masyarakat, khususnya perempuan, yang mendapatkan manfaat langsung dari pemberdayaan berbasis pertanian kota ini,” tutup Hendy.***