Hal ini membuka kemungkinan adanya keterlibatan oknum-oknum yang bisa dikategorikan sebagai mafia lahan sawit di Kabupaten Belitung.
“Kalau dibiarkan, praktik semacam ini akan terus merugikan negara. Kami tidak akan tinggal diam. Segala bentuk penyimpangan akan kami proses sesuai hukum,” tegas Kajari Bagus.
Tak hanya itu, Bagus juga menekankan bahwa Kejari Belitung akan bersikap transparan dan terbuka kepada publik selama proses penyidikan berlangsung.
Setiap perkembangan akan disampaikan secara resmi melalui media sosial Kejari, sebagai bentuk akuntabilitas terhadap masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk transparan. Segala update kasus akan kami umumkan secara berkala melalui kanal resmi kami,” tutup Kajari Belitung.
Pengungkapan kasus ini sekaligus menjadi peringatan keras bahwa aparat penegak hukum di Belitung tengah memperkuat pengawasan terhadap praktik-praktik penyalahgunaan lahan.
Kejari Belitung juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam mengawal proses penegakan hukum demi memastikan tidak ada celah bagi pelaku korupsi untuk lolos dari jerat hukum.***