Tak hanya bergerak di level korporat, BRI juga mengajak para pekerjanya untuk ikut ambil bagian dalam misi lingkungan ini. Sebagai bagian dari penguatan budaya keberlanjutan di internal, BRI menghadirkan mesin Reverse Vending Machine (RVM) di lingkungan kerja.
Lewat mesin ini, pekerja bisa menyetor sampah botol plastik yang kemudian akan diproses untuk didaur ulang. Menariknya, setiap kali menyumbangkan botol plastik, mereka akan mendapatkan poin reward yang bisa ditukarkan dengan berbagai hadiah menarik.
Hasilnya pun cukup mengesankan. Hingga Juni 2025, mesin RVM BRI telah berhasil mengumpulkan lebih dari 3.242 kilogram botol plastik, atau setara dengan sekitar 178.720 botol.
Dari upaya ini, potensi penghindaran emisi karbon tercatat mencapai 17.693 kg CO₂e—sebuah angka yang mencerminkan tingginya partisipasi dan antusiasme pekerja BRI terhadap gerakan ramah lingkungan ini.
BACA JUGA:UMKM Kopi Binaan BRI Sukses Tembus Pasar Global, Tampil di Pameran Kopi Dunia di AS
Namun, komitmen BRI tidak berhenti di dalam ruang kantor. Di luar aspek operasional internal, BRI juga aktif memperluas dampak positifnya ke tengah masyarakat melalui berbagai program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
Salah satu yang menonjol adalah inisiatif Yok Kita GAS (Gerakan Kelola Sampah)—program edukatif sekaligus aksi nyata yang mendorong pengelolaan sampah berbasis komunitas.
Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2021, program ini terus berkembang dan kini telah menjangkau 41 lokasi di berbagai daerah di Indonesia.
Program Yok Kita GAS tak hanya menyentuh sisi edukatif, tapi juga langsung menjangkau masyarakat di titik-titik strategis, seperti komunitas pasar tradisional dan lingkungan sekitarnya.
BACA JUGA:BRI Liga 1 2024/2025 Sukses Digelar: Bukti Peran BRI dalam Pemberdayaan Sepak Bola dan UMKM
Hingga kini, program ini telah mendorong terbentuknya 36 unit bank sampah, serta mengembangkan 5 pasar tradisional menjadi pusat pengelolaan sampah berbasis masyarakat.
Para penerima manfaat juga mendapatkan berbagai bentuk dukungan, mulai dari pelatihan pemilahan sampah, edukasi literasi keuangan, hingga penguatan kelembagaan komunitas.
Tak hanya itu, BRI turut menyediakan bantuan peralatan, seperti mesin pencacah sampah organik dan bak maggot komunal, guna mendukung proses pengolahan sampah yang lebih efektif di tingkat komunitas.
Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menyatakan, pengelolaan sampah yang berkelanjutan merupakan bagian dari komitmen BBRI dalam mendukung ekonomi sirkular dan penerapan prinsip ESG.
BACA JUGA:Indeks Bisnis UMKM BRI Q1-2025: Kinerja Terus Tumbuh dan Tetap Optimis
“Kami juga terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari mitra daur ulang, pekerja, hingga komunitas, untuk memperkuat upaya pengelolaan limbah yang bertanggung jawab,” ujar Hendy.