GARUT, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Momentum Hari Raya Idul Adha 2025 menjadi lebih bermakna bagi warga Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Desa yang dikenal sebagai sentra budidaya Domba Garut ini mendapatkan dukungan nyata dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) melalui program BRI Peduli.
Sebagai bagian dari inisiatif Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), BRI Peduli menyalurkan bantuan berupa pelatihan pemasaran, pengembangan sumber daya manusia, serta peralatan usaha bagi para peternak domba dan kambing di desa tersebut.
Program ini menjadi bukti komitmen BBRI dalam mendukung penguatan ekonomi lokal, terutama di desa-desa binaan yang tergabung dalam program Desa BRILiaN.
BACA JUGA:BRI Perkuat Aksi Daur Ulang Limbah dan Reduksi Emisi untuk Dukung Kelestarian Lingkungan
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa bantuan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan membangun ekosistem peternakan yang berkelanjutan.
“Idul Adha bukan hanya momentum spiritual, tetapi juga kesempatan untuk memperkuat ekosistem ekonomi lokal. Lewat BRI Peduli, kami ingin memastikan peternak di desa binaan kami mampu tumbuh secara berkelanjutan,” ujar Hendy dalam keterangannya, Jumat 6 Juni 2025.
Tak hanya mendukung sektor peternakan, BRI Peduli juga menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga Desa Sukalaksana. Langkah ini bertujuan membantu pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat sekaligus mempererat ikatan sosial antarwarga melalui semangat berbagi di hari yang suci.
Desa BRILiaN Sukalaksana: Dari Desa Tertinggal ke Desa Percontohan
Desa Sukalaksana bukan desa biasa. Terpilih sebagai Desa BRILiaN 2021, desa ini berhasil mengubah citranya dari desa tertinggal menjadi salah satu desa percontohan di Kabupaten Garut.
Melalui kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat, dan mitra strategis seperti BRI, Sukalaksana menjadi contoh sukses implementasi pembangunan desa berbasis Sustainable Development Goals (SDGs).
Kepala Desa Sukalaksana, Oban Sobana, mengungkapkan bahwa desanya pernah tercatat sebagai desa tertinggal sejak 2008. Namun berkat kerja keras semua pihak dan dukungan BRI, kini desa tersebut berkembang pesat dengan berbagai program pemberdayaan ekonomi.
“Sekarang desa kami sudah maju dan menjadi salah satu desa percontohan di Kabupaten Garut. Tentunya tidak lepas dari peran BRI yang sudah banyak membantu kami, terutama lewat program pemberdayaan dan penyaluran bantuan bagi pelaku usaha desa kami,” jelas Oban.
Desa ini kini dikenal tidak hanya sebagai sentra budidaya Domba Garut, tetapi juga memiliki beragam produk unggulan seperti Teh Kewer, Kopi Akar Wangi, dan sayuran segar seperti sawi. Semua dikelola secara profesional oleh BUMDesa Bina Laksana, yang menjadi motor penggerak ekonomi desa.