Terungkap! Taktik Licik E-commerce Tiongkok Bikin Ketagihan Belanja, UMKM Makin Terancam

Sabtu 07-06-2025,02:24 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

BELITONGEKSPRES.CO.ID - Fenomena aplikasi e-commerce murah asal China seperti Shein dan Temu kini kembali menuai sorotan tajam dari lembaga perlindungan konsumen.

Mereka dituding menggunakan taktik licik digital yang membuat pengguna kecanduan belanja, sekaligus merusak ekosistem usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di banyak negara, termasuk Indonesia.

Laporan terbaru datang dari BEUC (Bureau Européen des Unions de Consommateurs), organisasi perlindungan konsumen Eropa, yang secara resmi mengadukan platform Shein ke Komisi Eropa.

Dalam aduan tersebut, Shein disebut menggunakan dark pattern, yakni desain manipulatif dalam aplikasi yang secara psikologis mendorong konsumen untuk terus berbelanja tanpa sadar.

BACA JUGA:Persaingan Memanas! China Hajar Teknologi AS Lewat Apple

Pop-up, Hitung Mundur, hingga Game Virtual

BEUC mengungkapkan bahwa taktik agresif aplikasi belanja online asal Tiongkok Negeri Tirai Bambu tersebut menerapkan berbagai strategi manipulatif seperti:

  • Pop-up diskon yang muncul berulang dan membuat pengguna takut kehilangan promo jika menutup aplikasi  Shein.
  • Hitungan mundur waktu promo untuk menciptakan tekanan psikologis agar pengguna segera checkout.
  • Permainan interaktif (gamifikasi) yang memicu kecanduan, termasuk iming-iming hadiah, voucher, dan produk gratis.
  • Notifikasi berlebihan, bahkan hingga 12 kali dalam sehari, untuk terus menarik perhatian pengguna.

Salah satu strategi yang disorot adalah game bernama “Puppy Keep”, di mana pengguna harus merawat anjing virtual yang hanya bisa tumbuh jika pengguna aktif melakukan scroll dan belanja.

Jika pengguna tidak membuka game dalam waktu tertentu, poin yang telah dikumpulkan bisa hilang. Taktik ini disebut sangat manipulatif, karena mendorong pengguna untuk membuka aplikasi setiap hari.

BACA JUGA:Nasib Raja E-Commerce China yang Diblokir di Indonesia, Kini Kian Terpuruk

Agustin Reyna, Direktur BEUC mengungkapkan, Shein menggunakan pendekatan fast fashion yang sangat bergantung pada konsumsi besar-besaran.

"Pola antarmukanya dirancang untuk membuat orang terus berbelanja tanpa berpikir panjang,” ujar Agustin Reyna dikutip dari laman BEUC, Sabtu 7 Juni 2025.

Aplikasi E-commerce China Meroket di Eropa

Tak hanya Shein, platform belanja Temu yang juga berasal dari China, mengalami lonjakan popularitas di Eropa berkat strategi promosi yang serupa.

Menurut laporan Reuters, strategi diskon masif, sistem referral, dan gamifikasi yang adiktif menjadi kunci pertumbuhan pesat dua platform tersebut.

BACA JUGA: Tarif Trump Bikin Pabrik Apple di China Rontok, iPhone Terancam Mahal?

Dalam tanggapannya, Shein menyatakan tengah bekerja sama dengan otoritas nasional dan Komisi Eropa untuk menunjukkan komitmen terhadap regulasi perlindungan konsumen.

Kategori :