Tragis! Remaja Penambang Timah Diterkam Buaya Saat Bekerja di Aliran Sungai

Jumat 04-07-2025,12:31 WIB
Reporter : Redaksi BE
Editor : Redaksi BE

MERAWANG, BELITONGEKSPRES.CO.ID – Sore itu seharusnya menjadi rutinitas biasa bagi Pebri (19), seorang remaja penambang timah di Sungai Pelaben, Merawang, Kabupaten Bangka.

Namun tak disangka, aktivitasnya memperbaiki ponton tambang pasir timah berubah jadi momen tragis yang menyayat hati. Pemuda itu menjadi korban terkaman buaya.

Seekor buaya muncul tiba-tiba dan menyerang Pebri saat sedang mendorong ponton bersama rekannya di tengah derasnya arus aliran Sungai Pelaben.

Serangan maut itu terjadi sekitar pukul 18.21 WIB, Rabu 2 Juli 2025. Dalam hitungan detik, buaya tersebut menyeret tubuh Pebri ke dalam air—dan sejak saat itu, ia dinyatakan hilang.

BACA JUGA:Prestasi Gemilang! Gojukai Belitung Juara Umum Kejurda Gojukai IX Babel 2025

Rekannya yang menyaksikan kejadian mengerikan itu langsung berlari meminta bantuan. Informasi cepat pun diteruskan ke keluarga dan Kantor SAR Pangkalpinang.

Tim SAR Kerahkan Drone Thermal dan Perahu Kayu

Malam harinya, tim SAR gabungan dikerahkan ke lokasi kejadian. Upaya pencarian melibatkan berbagai pihak: Rescuer Kansar Pangkalpinang, Polairud Polda Babel, Satpolairud Polres Bangka, Babinsa Desa Airanyir, BPBD Bangka, Laskar Sekaban, dan masyarakat setempat.

Mereka menyisir Sungai Pelaben menggunakan perahu kayu, menyusuri aliran tempat binatang buas tersebut terlihat terakhir kali.

Tak hanya itu, pencarian juga dibantu teknologi canggih berupa drone DJI Mavic 3 Thermal. Alat yang dapat mendeteksi suhu tubuh manusia maupun pergerakan hewan liar di sekitar permukaan sungai.

BACA JUGA:Wow! Rp40 Triliun Investasi Asing Bakal Masuk Bangka Belitung, Ini Daftar Proyek Besarnya

"Upaya pencarian kita maksimalkan menggunakan pantauan visual drone thermal serta penyisiran bersama warga. Semoga korban segera ditemukan," kata Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, dilansir dari Babel Pos.

Peringatan Keras Bagi Penambang Sungai

Insiden tragis ini menjadi peringatan keras bagi para penambang timah yang masih beraktivitas di aliran sungai—terutama wilayah yang dikenal sebagai habitat buaya.

Warga sekitar mengaku kawasan Sungai Pelaben memang kerap terlihat buaya liar, namun baru kali ini terjadi serangan terhadap manusia secara langsung.

Hingga saat ini, pencarian terhadap korban Pebri masih terus dilakukan dengan harapan ia bisa ditemukan—apapun kondisinya.

BACA JUGA:Gubernur Babel Copot Direktur RSUD Soekarno, Gegara 17 Ventilator Senilai Rp5 Miliar Hilang

Kategori :