BACA JUGA:Kreatif dan Inovatif, AgenBRILink Bengkulu Permudah Akses Layanan Keuangan Masyarakat
BACA JUGA:Kisah UMKM Binaan BRI Ikut Pameran di Singapura, Buktikan Kualitas Produk Lokal di Kancah Global
Salah satu kekuatan LinkUMKM adalah pada kanal pelatihannya, yang tersedia baik secara daring (online) maupun luring (offline). Tersedia lebih dari 690 modul pembelajaran yang dikembangkan berbasis kebutuhan nyata pelaku usaha.
Materi pelatihan mencakup penguatan soft competency seperti kepemimpinan dan manajemen usaha, hingga hard competency seperti keuangan, pemasaran digital, dan legalitas usaha.
Melalui pendekatan ini, setiap pengusaha UMKM dapat mengikuti pelatihan yang sesuai dengan kelas dan kondisi usahanya. Proses belajar menjadi lebih aplikatif, relevan, dan memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan bisnis mereka.
Dukungan Langsung dari Rumah BUMN
Platform LinkUMKM juga terhubung langsung dengan jaringan Rumah BUMN, yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kolaborasi ini memungkinkan proses pendampingan UMKM dilakukan secara lebih dekat, baik secara fisik maupun digital.
BACA JUGA:Dominasi Penyaluran KPR Subsidi Lewat FLPP, BRI Perkuat Akses Hunian Terjangkau Program 3 Juta Rumah
BACA JUGA:ATM BRI Hadir Hingga Pelosok, Warga Puji Layanan Lengkap dan Mudah Diakses
Rumah BUMN berperan dalam mendukung peningkatan kapasitas dan kapabilitas pelaku usaha melalui pelatihan, akses ke jaringan pasar, dan dukungan administratif lainnya. Dengan sistem ini, proses pemberdayaan tidak lagi bersifat satu arah, melainkan berkelanjutan dan berorientasi pada hasil.
Komitmen BRI: Memberdayakan UMKM
Direktur Micro BRI, Akhmad Purwakajaya, menyampaikan bahwa kehadiran LinkUMKM merupakan bentuk nyata komitmen BRI dalam memberdayakan UMKM secara sistematis. Melalui platform ini, BRI tidak hanya menyediakan sarana, tetapi juga strategi dan pendampingan jangka panjang.
“LinkUMKM kami kembangkan sebagai solusi digital yang menyeluruh. Tidak hanya memetakan posisi UMKM, tetapi juga mengarahkan langkah pengembangan melalui pelatihan dan pendampingan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing UMKM,” ujar Akhmad dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan bahwa transformasi UMKM tidak dapat terjadi secara instan. Namun, dengan pendekatan berbasis data dan teknologi, proses pemberdayaan dapat berlangsung lebih cepat, terukur, dan inklusif.
BACA JUGA:Kartu Brizzi Jadi Solusi Praktis, Tak Hanya untuk Bayar Tol tapi Juga Listrik & Belanja Harian
BACA JUGA:Aksi Nyata BRI di Hari Sungai Nasional, Jaga Ekosistem Lewat Bersih-Bersih dan Edukasi Sampah
“Transformasi UMKM bukan proses instan. Tapi dengan pendekatan berbasis data dan dukungan teknologi, kami memastikan setiap UMKM memiliki peluang yang sama untuk naik kelas,” tambahnya.