Kisah Sukses UMKM Bersama Rumah BUMN Binaan BRI, Dari Dapur Sederhana Hingga Etalase Bandara

Jumat 15-08-2025,22:04 WIB
Reporter : Yudiansyah
Editor : Yudiansyah

JAKARTA, BEITONGEKSPRES.CO.ID – Inilah kisah sukses yang lahir dari dapur rumah sederhana dan berakhir di etalase bandara. Program Rumah BUMN binaan BRI kembali membuktikan efektivitasnya dalam memberdayakan pelaku UMKM untuk tumbuh, berkembang, dan merambah pasar modern.

Salah satu contoh nyatanya adalah Enih, pemilik Erildya Cemilan Family. Dengan kemauan belajar yang kuat dan keberanian mencoba, ia berhasil mengubah usaha rumahan menjadi bisnis camilan.

Kini produk camilan pelaku UMKM tersebut terpajang di bandara, gerai Sarinah Thamrin, Hypermart, dan sedang dalam proses masuk jaringan ritel Lawson.

Di balik gurih dan renyahnya keripik tempe, seblak kering, dan kacang kriwil yang menjadi andalannya, tersimpan cerita perjuangan seorang ibu rumah tangga yang memulai usaha dari dapur kecil di perbatasan Kota Tangerang. 

BACA JUGA:BRI Peduli Semarakkan Semangat Kemerdekaan Lewat Program Literasi Anak Negeri di Lombok

BACA JUGA:BRImo Permudah Transaksi Tanpa ATM: Cepat, Mudah dan Bebas Administrasi

Perjalanan Enih membuktikan bahwa program Rumah BUMN binaan BRI bukan sekadar wadah pelatihan, tetapi menjadi jembatan nyata bagi pelaku UMKM untuk naik kelas dan go digital.

Sebelum menjadi pengusaha, Enih hanya mengandalkan modal dari gaji suaminya untuk menjalankan warung kopi kecil di dekat Masjid Al-A’zhom. Namun, badai pandemi Covid-19 memaksa warung itu tutup.

Dalam situasi terdesak, ia mencari cara lain untuk bertahan. Dari dapur rumahnya, lahirlah ide membuat keripik tradisional yang awalnya hanya untuk konsumsi keluarga.

Siapa sangka, cita rasa gurih dan renyahnya justru memikat banyak orang. Permintaan mulai datang dari tetangga dan kenalan. “Waktu itu saya cuma pikir, yang penting ada pemasukan buat keluarga,” kenang Enih saat dihubungi Senin, 11 Agustus 2025.

BACA JUGA:TJSL BRI Peduli Serahkan Motor Pembersih Sampah, Dukung Program ECO Masjid di Ogan Ilir

BACA JUGA:BRImo, Solusi Ibu Rumah Tangga Beli Token Listrik Kapan Saja Tanpa Ribet

Memasuki 2021, ia memutuskan fokus menekuni usaha camilan tersebut. Dari produksi sederhana, kini setiap harinya ia bisa membuat sekitar 50 bungkus. Produksi dilakukan secara home made, dan ketika pesanan besar datang, seluruh keluarga ikut membantu.

“Saya yang bagian marketing, suami masih punya warung di rumah, dan malamnya kami produksi bareng. Kadang anak juga ikut bantu produksi kalau lagi libur,” ujarnya.

Titik balik datang ketika Enih menemukan informasi tentang Rumah BUMN Jakarta di Instagram. Ia memberanikan diri menghubungi pengelola melalui pesan pribadi, lalu bergabung dalam pelatihan.

Kategori :