Dari sisi aktivitas, total transaksi yang diproses QLola mencapai 438 juta transaksi, naik 19% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebanyak 356 juta transaksi.
Adapun lonjakan transaksi tersebut berkontribusi terhadap penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp241 triliun serta Fee Based Income (FBI) senilai Rp167,1 miliar.
Dukung Model Universal Banking
Direktur Corporate Banking BRI Riko Tasmaya menegaskan, pertumbuhan QLola merupakan bukti dari transformasi strategis BRI menuju model universal banking. Strategi ini diharapkan mampu menjawab kebutuhan bisnis yang semakin kompleks di tengah era digital.
BACA JUGA:PMI Apresiasi Kehadiran BRI Taipei Branch, Permudah Transaksi & Kirim Uang dari Taiwan ke Indonesia
BACA JUGA:Merdeka Punya Rumah! BRI Consumer Expo 2025 Bandung Tawarkan Bunga KPR 2,40%
Menurut Riko, penetrasi QLola telah menjangkau berbagai sektor industri, mulai dari agriculture, mining, fast moving consumer goods (FMCG), telekomunikasi, hingga industri digital seperti e-commerce dan fintech.
“Ke depan, BRI akan terus mengakselerasi inovasi dan memperluas jangkauan QLola sehingga dapat memberikan solusi end-to-end bagi nasabah korporasi,” tegas Riko dalam keterangan persnya, Selasa 19 Agustus 2025.
Fitur Digital untuk Efisiensi Bisnis
QLola by BRI juga menyediakan fitur real-time report dan account statement yang memungkinkan pengguna memantau serta mengunduh laporan keuangan kapan saja.