JIMBARAN, BELITONGEKSPRES.COM – Dari Jimbaran, Bali, sebuah brand lokal lahir dengan misi besar: menggabungkan seni tradisional Indonesia dengan teknologi modern untuk menghadirkan fashion yang bukan hanya indah, tetapi juga penuh makna.
Brand itu adalah Haluan Bali, karya anak muda bernama Defria Kirana. Kini Haluan Bali berhasil menembus pasar Jepang, Australia, hingga Belanda berkat dukungan pameran BRI melalui program UMKM EXPO(RT).
Berawal dari sebuah eksperimen di masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, Haluan Bali kini menjelma sebagai brand sustainable fashion yang sarat inovasi.
Defria, sang pendiri, awalnya hanya ingin merancang jaket yang nyaman dan stylish di tengah suasana duka pandemi. Namun siapa sangka, karya tersebut berkembang menjadi koleksi fashion penuh warna yang tidak hanya digemari di tanah air, tetapi juga diminati pasar internasional.
BACA JUGA:BRI Peduli Salurkan Bantuan Tanggap Bencana Gempa Poso, Wujud Ketulusan dan TJSL
BACA JUGA:Transformasi Pasar Digital, QRIS BRI Bawa Manfaat Bagi Warung UMKM di Empat Lawang
“Setiap pola kami gambar sendiri, mengangkat tema Nusantara dengan sentuhan warna cerah yang eye-catching. Dari jaket, kini berkembang ke kemeja dan outer,” kata Defria mengenang cerita pameran UMKM EXPO(RT) BRI.
Fashion Bisa Bicara Lewat Teknologi AR
Sebagai lulusan teknologi informasi, Defria tak berhenti pada desain semata. Ia menghadirkan inovasi unik yang disebut ‘Baju Bisa Bicara’, yakni fashion yang terhubung dengan Augmented Reality (AR).
Melalui teknologi ini, pakaian dapat dipindai untuk menampilkan video berisi storytelling tentang kekayaan budaya Indonesia. “Dengan AR, pakaian tidak hanya dipakai, tapi juga menyampaikan cerita tentang Indonesia. Fashion jadi medium komunikasi,” jelasnya.
Konsep ini menjadi pembeda Haluan Bali dengan brand fashion lain, sekaligus mengangkat potensi kearifan lokal ke ranah digital yang lebih luas.
BACA JUGA:Saham BBRI Naik, Warga Palembang Makin Antusias Jadikan Investasi Saham Gaya Hidup Baru
BACA JUGA:Ikuti Tren Konsumen, Qris BRI Permudah Transaksi Pelaku Usaha di Palembang
Komitmen pada Lingkungan dan Pemberdayaan Perempuan
Selain berinovasi lewat teknologi, Defria juga menaruh perhatian serius pada keberlanjutan lingkungan. Jika dulu Haluan Bali masih menggunakan polyester, kini ia beralih pada material ramah lingkungan seperti organic fabric.
Langkah ini sejalan dengan tren sustainable fashion global, sekaligus memperkuat positioning Haluan Bali sebagai brand peduli bumi. Tak berhenti di situ, Defria juga menjadikan bisnisnya sebagai ruang pemberdayaan.
Ia melibatkan perempuan di Jimbaran dan sekitarnya dalam rantai produksi, pemasaran, hingga pengembangan komunitas. Model bisnis inklusif ini membuat Haluan Bali bukan sekadar label fashion, melainkan juga wadah sosial yang memberi arti bagi banyak orang.