“Nah, kalau ada sekdin atau kabid ikut lelang jadi kepala dinas, otomatis jabatan mereka kosong lagi dan itu akan bergeser. Jadi memang bertahap,” terang Pj Sekda Belitung.
BACA JUGA:Belitung Disarankan Bangun Pusat Studi Lada Putih, Harapan Baru untuk Produksi & Ekspor Global
Menurut Marzuki, proses rotasi dan pengisian jabatan tidak bisa hanya dilihat dari sisi administratif semata. Ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan, seperti kesungguhan, kinerja, kekompakan, serta kemampuan berkolaborasi dalam sebuah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
“Pemimpin itu orang yang bisa mempengaruhi orang lain, bisa memanage. Jadi bukan sekadar pintar, tapi mampu menggerakkan bawahan untuk bekerja sama mencapai tujuan bersama,” paparnya.
Saat ini, Pemkab Belitung fokus menuntaskan pengisian jabatan eselon II sebagai pimpinan OPD. Setelah itu, tahap berikutnya akan berlanjut dengan pelaksanaan job fit lanjutan dan lelang jabatan untuk mengisi kursi yang kembali kosong di eselon III.
“Sekarang ini masih dalam proses pengusulan untuk job fit sekaligus persiapan lelang. Nanti kita lihat, apakah dilakukan job fit dulu baru lelang, tapi semuanya bertahap,” tandas Marzuki.***